SULSELEKSPRES.COM – Setelah video penceramah yang menyebut ‘NU akan menjadi fosil’ viral. Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin dilaporkan Tim Advokat Peduli Pemilu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Sebab menurut pelapor, Ma’ruf dianggap membiarkan penyebaran hoaks di sebuah acara pengajian, di mana diduga pasangan Jokowi itu hadir dan mendengar isi ceramah tersebut.
“Kita melaporkan Pak Ma’ruf Amin atas pembiaran berita hoaks yang dengar sendiri dilihat sendiri oleh beliau karena di dalam pengajian pak Kiai Ma’ruf Amin selaku cawapres hadir,” kata Koordinator Advokat, Papang Sapari, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Kamis (21/3/2019).
BACA:Â KPU Sulsel Minta Cadangan Dana 32 Miliar ke Pemprov
Sebelumnya, viral video sebuah acara pengajian yang dihadiri oleh Ma’ruf. Pada acara itu, seorang penceramah menyebut NU akan menjadi fosil bila Jokowi-Ma’ruf kalah. Kemudian diketahui bahwa acara itu digelar Selasa (16/3/2019), di Kemang, Jakarta Selatan.
Kata Papang, Ma’ruf diduga membiarkan penceramah tersebut menyebarkan isu soal azan dan zikir hilang di Istana jika pasangan Jokowi-Ma’ruf tidak terpilih lagi.
“Itu kan artinya ada dugaan kepada [paslon nomor urut] 02 programnya di antaranya begitu. Harusnya Pak Kiai itu meluruskan karena kalau dibiarkan itu bisa digolongkan sebagai hoaks,” ujar dia.
BACA:Â BPN Heran, Jokowi Tak Jenguk Romi
Menurut Papang, Ma’ruf sebagai kiai haruslah bertindak bijak dalam menyikapi ceramah itu. Nyatanya, Ma’ruf kata dia, justru diduga melakukan tindakan pembiaran.
“Kan janjinya perang [melawan] hoaks, ya harusnya itu dibuktikan dong. Kita sama-sama menjaga lah,” ucap dia.
Laporan Papang sudah diterima Bawaslu dengan nomor bukti pelaporan: 34/LP/PP/RI/00.00/III/2019. Ma’ruf dituding telah melanggar Undang-Undang Pemilu Pasal 280 ayat (1) huruf C dan D juncto Pasal 521.
