PAREPARE, SULSELEKSPRES.COM – Kawasan Industri dan Pergudangan Parepare dan Sekitarnya (KIPAS), mulai dirintis di era kepemimpinan almarhum H. Moh. Zain Katoe.
KIPAS merupakan kawasan yang diproyeksikan akan menjadi pusat pengembangan industri dan pergudangan di kota Parepare dan sekitarnya.
Secara berkesinambungan, proyek ini juga telah ditindaklanjuti di era kepemimpinan Taufan Pawe dengan melakukan pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur penunjang di KIPAS.
Bahkan di bulan September 2020, Pemerintah Kota Parepare telah mengundang BAPPEDA Sulawesi Selatan, TGUPP Provinsi Sulawesi Selatan, dan PT. KIMA untuk mengakselerasi pembangunan KIPAS agar dapat segera difungsikan.
Sejalan dengan upaya yang telah dilakukan pemerintahan sebelumnya, Bakal Calon Wali Kota Parepare Tasming Hamid (TSM) berkomitmen akan melanjutkan pembangunan KIPAS sesuai dengan master plan yang ada bila kelak dirinya diamanahkan memimpin roda pemerintahan di Parepare.
TSM berencana, sebagian areal dalam KIPAS akan dimanfaatkan untuk pengembangan agroindustri. Agroindustri adalah industri pertanian bernilai tambah yang mengolah hasil pertanian dan peternakan menjadi produk akhir (final goods) atau barang konsumsi.
Kata dia, Parepare memang bukanlah daerah agraris. Akan tetapi, daerah sekitar Parepare merupakan penghasil komoditi pertanian dan peternakan yang sangat besar, bahkan termasuk salah satu lumbung pangan nasional.
“Potensi ini belum dieksplorasi dengan baik. Padahal, prospeknya sangat menjanjikan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Parepare,” jelas TSM berdasarkan rilis yang diterima sulselekspres.com, Minggu (12/5/2024).
Kata TSM, potensi ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan mengembangkan pusat agroindustri di Parepare. Berbagai produk olahan bisa diproduksi dengan memanfaatkan hasil pertanian dan peternakan yang melimpah dari Toraja, Enrekang, Pinrang dan Sidrap.
“Kita bisa hadirkan investor untuk membangun pabrik saos tomat, saos cabe, kopi kemasan dan berbagai produk olahan nabati dan hewani lainnya” ujarnya.
Kata TSM, untuk menarik perhatian investor tentunya kita harus persiapkan lahan dan infrastrukturnya.
“Kita bangun gudang dan bangunan untuk instalasi pabrik di KIPAS. Terkait pemakaiannya, nanti dibuatkan perjanjian HGL dan HGB dengan investor sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” bebernya.
TSM optimis, bila kelak program ini bisa direalisasikan, Parepare akan berkembang pesat menjadi Kota Industri dan akan memberi multiplier effect yang sangat positif untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Parepare.
“Kelak bila program ini bisa terealisasi dengan baik, maka akan membawa dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Parepare,” jelasnya.
“Akan terbuka lapangan kerja yang bisa menyerap ribuan tenaga kerja. Sektor-sektor usaha seperti kos-kosan dan perhotelan, warung makan dan restoran, serta usaha jasa dan perdagangan lainnya, juga ikut berkembang,” pungkasnya.