Tim Peti Gowa Temukan Indikasi Keterlibatan Oknum Satpol PP

Tim Terpadu Penertiban Tambang Liar (Peti) bergerak cepat pasca dibentuk melalui kesepakatan Bupati Gowa.

GOWA – Tim Terpadu Penertiban Tambang Liar (Peti) di Kabupaten Gowa, terus mengembangkan keterlibatan oknum tertentu di aktivitas terlarang tersebut. Dari hasil penangkapan di hari pertama tim ini bekerja, Sabtu (12/8/2017), ditemukan indikasi keterlibatan oknum pegawai di lingkup Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Sekadar diketahui, di hari pertama bekerja Tim Terpadu Peti berhasil mengamankan dua eskavator, satu mobil tronton dan lima truk. Satu eskavator dan lima truk dijaring saat beroperasi di Dusun Data, Desa Manjapai, Kecamatan Bontonompo. Sementara satu eskavator dan satu mobil tronton berhasil dicegat tim terpadu usai beroperasi di Dusun Cilallang, Desa Manjapai di Sabtu malam.

Dari penangkapan malam tersebut, tim terpadu menemukan indikasi keterlibatan oknum Satpol PP berinisial R. Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, Minggu (13/8/2017), membenarkan indikasi adanya keterlibatan pegawai dalam aktivitas tambang liar tersebut.

“Tim memang kembali menangkap eskavator dan mobil tronton masing-masing satu unit tadi malam. Turut diamankan juga sopir dan operatornya,” kata dia. Dari pendalaman yang dilakukan, terangnya, memang ada indikasi keterlibatan oknum Satpol PP.

“Lagi didalami keterlibatan anggota Satpol. Jika benar, maka dihari adanya bukti keterlibatannya itu juga akan saya suruh terbitkan SK pemberhentiannya,” ungkap bupati termuda di Indonesia Timur ini. Apalagi sebelum tim ini turun, warning kepada seluruh pihak yang terlibat memang sudah dilontarkan secara terbuka oleh Adnan.

Ia bahkan memastikan akan memproses siapapun yang terlibat dalam aksi perusakan lingkungan tersebut hingga ke meja hijau. “Tidak ada toleransi apalagi negosiasi atas pelanggaran keterlibatan di tambang liar ini. Apalagi kalau itu oknum aparat pemerintah,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Gowa, Alimuddin Tiro, membenarkan adanya indikasi keterlibatan anggotanya di aktivitas tambang liar. “Dari pendalaman yang dilakukan atas hasil penangkapan tadi malam, memang benar ditemukan indikasi adanya anggota Satpol PP yang terlibat,” jelasnya.

Oknum Satpol PP tersebut, kata Alimuddin, berinisial R dan berstatus pegawai honorer. “Dia berstatus pegawai honorer. Kita akan laporkan segera ke Pak Bupati hasil pendalaman atas keterlibatan oknum tersebut,” pungkasnya.