Tolak Lupa, Mahasiswa Luwu Minta Kejati Tuntaskan Kasus Korupsi

MAKASSAR – Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya (IPMIL Raya) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Tinggi Sulselbar Jalan Urip Sumiharjo, Makassar, Selasa (22/8/2017).

Dalam aksinya mereka menuntut dugaan kasus korupsi yang ada di Bumi Batara Guru Luwu Raya yang sampai sekarang pihak Kejati belum menuntaskan kasus tersebut.

Jendral Lapangan Arwan Haspri mengatakan bahwa Luwu Raya yang hari ini dalam proses pertumbuhannya juga tak luput dari praktek Korupsi yang berlomba-Lomba di pertontonkan oleh Aparat pemerintah yang ada di Luwu Raya.

“Korupsi yang merajalela membuat kami dari IPMIL Raya malu dengan Aparat pemerintah yang ada Luwu Raya sana,”tegas Arwan dalam orasinya.

Ia menambahkan Kasus tersebut sampai sekarang belum bisa diselesaikan. Kasus PLTMH Luwu Timur dengan menelan anggaran dari APBD dan APBN sekitar 29 Miliar tahun 2009 yang belum ada titik terang dari Kejaksaan Tinggi Sulselbar.

“Dengan mudanya pihak Kejati tidak mengusut kasus ini sementara kerugian mencapai puluhan Miliar itu, Mana fungsi penyidik Kejaksaan Tinggi selama ini?,”kata Arwan.

Selain itu, Kasus Dana Intensif Daerah (DID) di Luwu Utara dengan anggaran 2,4 Miliar pada tahun 2015 dan merugikan negara sekitar 3,6 Miliar.

“Dan bahkan diduga masih ada tersangka masih berkeliaran yang melibatkan elit pemerintah. Hukum di Negara kita duah betul-betul mati,”tambah Arwan.

Tak hanya sampai di situ, Lebih jauh Arwan menjelaskan pengadaan 1000 kandang ayam yang di Palopo yang diduga fiktif dengan menelan anggaran sekitar 8 Miliar.

“Sampai sekarang kasus tersebut masih terkatung-katung tanpa kejelasan dan kepastian hukumnya,”tambah Arwan.

Lagi, pembangunan Rumah Jabatan di Kabupaten Luwu yang juga menelan anggaran 3,9 Miliar pada tahun 2011.

BACA JUGA :  Anggaran Infrastruktur Jokowi-JK Jadi Perhatian KPK

“Dan sampai hari ini masih menjadi permainan wayang semata yang tidak menuai hasil yang konkrit. Ini adalah bentuk perlawanan kami yang melihat Tanah Kelahiran kami dijadikan tanah yang penuh dengan kasus korupsi. Tanah Luwu Wanua Mappatuo Naewai Alena bukam tanah yang penuh dengan kasus tindak Pidana Korupsi,”tandas Arwan.