MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sebanyak 1680 mahasiswa asal Palu yang jadi korban gempa dan tsunami akhirnya bisa menikmati proses belajar mengajar. Setelah Universitas Hasanuddin (Unhas) menerima mereka untuk ikut dalam proses perkuliahan.
Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhun, mengatakan bahwa jumlah tersebut merupakan hasil verifikasi yang dilakukan oleh Unhas bersama dengan pihak Universitas Tadulako, karena awalnya jumlah yang mendaftar lebih dari itu.
Dia menambahkan, ribuan mahasiswa dari Universitas Tadulako tersebut akan disebar ke beberapa fakultas yang ada di Unhas. Hingga, kondisi di Palu, khususnya kampus Tadulako sudaj mulai membaik.
BACA: Korban Tsunami Donggala Ceritakan Detik-detik Hilang Anggota Keluarganya
“Walaupun sebenarnya yang mendaftar lebih tapi hasil verifikasi dengan Universitas Tadulako hanya segitu. Dan ini akan tersebar di beberapa fakultas yang ada di Unhas,” katanya, saat dikonfirmasi, Jumat (19/10/2018).
Dwia juga mengatakan bahwa pihaknya masih akan menerima mahasiswa korban gempa dan tsunami Palu yang mau mendaftar di Unhas. Hanya saja, kata dia pihaknya hanya menampung hingga 2500 mahasiswa.
BACA: Orangtua Belum Diketahui, Proses Hukum Pelaku Pemerkosaan Anak Korban Gempa Terhambat
“Tidak ada pembatasan waktu untuk mendaftar. Tapi sebaiknya cepat karena semester sudah hampir berakhir. Untuk lama belajar sekitar 2 sementer. Karena mungkin dalam waktu itu disana sudah mulai pulih,” jelasnya.
Jadi, setelah mengikuti proses perkuliahan di Unhas saat kembali nantinya, mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa sudah terdata di Universitas Tadulako. Jadi, tidak ada pengulangan mata kuliah yang telah diikuti oleh mahasiswa saat kembali di Palu nantinya.