25 C
Makassar
Friday, March 29, 2024
HomeRagam2 Penyakit yang Ditandai dengan Jantung Berdebar Saat Bangun Tidur

2 Penyakit yang Ditandai dengan Jantung Berdebar Saat Bangun Tidur

- Advertisement -
- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Beberapa orang sering mengalami jantung berdebar saat bangun tidur, meski bukan terbangung karena mimpi buruk.

Ada dua penyakit yang bisa menjadi biang keroknya, yakni fibrilasi atrium dan sleep apnea atau gangguan tidur.

Sleep apnea menyebabkan gangguan pernapasan di malam hari, sedangkan fibrilasi atrium adalah aritmia yang membuat jantung memompa lebih keras. Kedua penyakit bisa terjadi sendiri-sendiri, namun seringnya terjadi bersamaan.

Dilansir Live Strong, via detikdotcom, biasanya sleep apnea dan fibrilasi atrium disertai dengan gejala sulit bernapas dan jantung berdebar. Pada sleep apnea, gejala ini ditambah dengan mendengkur keras, pernapasan terganggu, dan tersedak yang bisa mengganggu tidur.

“Sementara ketidakmampuan tubuh mengirim darah berisi oksigen yang cukup karena fibrilasi atrium bisa menyebabkan kamu terbangun dengan kaget,” demikian dilaporkan situs tersebut.

Kedua penyakit ini saling berkaitan, dengan masing-masing berpotensial jadi penyebab satu sama lain. Faktor risikonya pun hampir sama, yakni usia, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, konsumsi alkohol berlebihan, dan riwayat keluarga.

Berikut penjelasan singkat mengenai kedua penyakit:

1. Sleep apnea

Gangguan tidur merupakan tanda khas dari kedua tipe sleep apnea, yaitu obstructive dan central. Jika tak segera ditangani, penyakit ini bisa berisiko menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti penyumbatan darah, tekanan darah tinggi, stroke, gagal jantung, serangan jantung, dan fibrilasi atrium. Diagnosis dan penangannya biasanya menggunakan mesin pembantu napas seperti CPAP, obat-obatan, dan operasi.

2. Fibrilasi atrium

Fibrilasi atrium merupakan tipe ritme jantung abnormal yang paling umum. Saat bilik jantung bawah berkontraksi terlalu cepat, bilik jantung atas tidak bisa menyuplainya dengan darah yang berisi oksigen. Sehingga sirkulasi darah menurun, gejala berdebar meningkat. Obat-obatan dan stimulasi listrik bisa mengembalikan ritme jantung yang normal.

spot_img

Headline

Populer