32 C
Makassar
Thursday, April 25, 2024
HomeMetropolis274 Sapi Masuk ke IKH Makassar

274 Sapi Masuk ke IKH Makassar

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Dalam rangka mendungkung program 1000 sapi yang dicanangkan oleh Kementrian Pertanian untuk Sulsel Lumbung Daging Nasional 2021, 274 didatangkan dari Surabaya.

Sapi-sapi ini dimuat menggunakan KM Cemara Nusantara 1 sebanyak yang berlabuh di Pelabuhan Laut Soekarno Hatta, kota Makassar.

Di bawah pengawasan Petugas Karantina Pertanian Makassar, sapi-sapi ini diturunkan dari kapal untuk diangkut menggunakan truk ke instalasi Karantina Hewan (IKH) milik Karantina Pertanian Makassar.

Selanjutnya, bakal dilakukan pengamatan kesehatan selama tiga hari sebelum diterbitkan sertifikat pembebasan, lalu diserahkan ke Kelompok Tani Ternak Kabupaten Gowa.

Berdasarkan data Kementrian Pertanian, konsumsi daging sapi dan kerbau di Indonesia mencapai 696.956 ton pertahun, sementara produksi sapi dalam negeri hanya sebesar 473.814 ton per tahun.

Dengan adanya selisih 223.142 ton yang perlu disiapkan, maka pemerintah berupaya meningkatkan ketahanan pangan sekaligus kecukupan protein hewani di tengah pandemi Covid-19.

Melalui pesan singkatnya, Kepala Karantina Pertanian Makassar, Andi Yusmanto, menilai upaya ini sangat efektif untuk mewujudkan ketersediaan stok daging sapi di Sulsel.

“Salah satu akselerasi dari pemerintah dalam peningkatan populasi sapi dan produksi daging sapi adalah melalui pengembangan 1.000 desa sapi,” ujarnya.

Sementara menurut keterangan Koordinator Karantina Hewan, Drh. Sri Utami, seribu desa sapi ini merupakan pengembangan sapi indukan dan sapi bakalan. Sementara Sulsel sendiri masuk dalam salah satu wilayah pilot project.

“1.000 Desa sapi ini sendiri adalah pengembangan sapi indukan dan sapi bakalan dengan berbasis korporasi petani atau peternak. Sulawesi Selatan sendiri termasuk salah satu Pilot Project program ini bersama 5 Provinsi lainnya,” bebernya.

Melalui program ini diharapkan pengembangan usaha sapi yang selama ini sebagai usaha subsistem akan bertransformasi menjadi usaha yang berorientasi bisnis, sebagai kreator peningkatan kesejahteraan dan penopang perekonomian daerah kedepannya.

Selain itu, diharapkan peningkatan produksi sapi bukan lagi menggunakan cara tradisional, melainkan melalui bentuk kerjasama korporasi.

spot_img

Headline

Populer

spot_img