MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Proses renovasi Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, kota Makassar menjadi stadion bertaraf internasional akhirnya dimulai. Setelah lama dinanti,Pembongkaran Stadion Mattoanging Ditargetkan Rampung dalam 40 Hari
MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Proses renovasi Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, kota Makassar menjadi stadion bertaraf internasional akhirnya dimulai. Setelah lama dinanti, pembongkaran bangunan yang berdiri sejak 1957 ini resmi dilakukan pada Rabu (21/10/2020) pagi ini.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, melakukan pembongkaran secara simbolis dengan menggunakan kendaraan alat berat jenis ekskavator.
“Saya yakin dan percaya stadion ini akan menjadi Sport Center kebanggaan seluruh masyarakat Kota Makassar, bahkan Sulsel. Mudah-mudahan ini bisa cepat selesai,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, pembongkaran kawasan seluas 13.476 meter persegi itu ditargetkan rampung dalam kurun waktu 40 hari atau paling lambat dua bulan. Kemudian dilanjut ke tahap konstruksi dan pembangunan fisik.
Perusahaan asal Semarang yang menang dengan penawaran Rp1,3 M naik sedikit dari nilai penawaran 1.2 M menjadi pemenang tender. Proyek ini merupakan pekerjaan multi-years dan harapannya awal tahun 2022 sudah bisa difungsikan.
“Ada jogging track dan museumnya. Pokoknya akan modern,” sambung Nurdin.
Mewakili PT Waskita Karya Group, Hj Safruddin mengatakan, setelah pembongakaran secara simbolis oleh Gubernur Sulsel, pihaknya membutuhkam waktu satu atau dua hari untuk memperhatikan hal apa saja yang perlu dibenahi.
Rencananya akan menggunakan tiga alat berat dan 50 tenaga kerja. Dimulai dari membongkar instalasi listrik lalu menghancurkan bagian atap.
“Kami sangat mengutamakan safety (keselamatan) dalam bekerja. Dan juga kita harus ritual dulu untuk setiap pembongkaran bangunan tua,” jelasnya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Olahraga Sulsel (YOSS), Andi Ilham Mattalatta, mengatakan pihaknya memberikan keleluasaan pemerintah untuk melakukan rehabilitasi. Ia telah memastikan agar semua barang di stadion dikosongkan dan aktivitas olahraga dihentikan sementara.
“Perkembangan zaman menghendaki kita untuk melakukan perubahan. Tidak perlu mempertahankan yang sudah lama apalagi jika tidak memenuhi standar zaman sekarang. Atlet butuh sarana olahraga yang memadai,” jelasnya. pembongkaran bangunan yang berdiri sejak 1957 ini resmi dilakukan pada Rabu (21/10/2020) pagi ini.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, melakukan pembongkaran secara simbolis dengan menggunakan kendaraan alat berat jenis ekskavator.
“Saya yakin dan percaya stadion ini akan menjadi Sport Center kebanggaan seluruh masyarakat Kota Makassar, bahkan Sulsel. Mudah-mudahan ini bisa cepat selesai,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, pembongkaran kawasan seluas 13.476 meter persegi itu ditargetkan rampung dalam kurun waktu 40 hari atau paling lambat dua bulan. Kemudian dilanjut ke tahap konstruksi dan pembangunan fisik.
Perusahaan asal Semarang yang menang dengan penawaran Rp1,3 M naik sedikit dari nilai penawaran 1.2 M menjadi pemenang tender. Proyek ini merupakan pekerjaan multi-years dan harapannya awal tahun 2022 sudah bisa difungsikan.
“Ada jogging track dan museumnya. Pokoknya akan modern,” sambung Nurdin.
Mewakili PT Waskita Karya Group, Hj Safruddin mengatakan, setelah pembongakaran secara simbolis oleh Gubernur Sulsel, pihaknya membutuhkam waktu satu atau dua hari untuk memperhatikan hal apa saja yang perlu dibenahi.
Rencananya akan menggunakan tiga alat berat dan 50 tenaga kerja. Dimulai dari membongkar instalasi listrik lalu menghancurkan bagian atap.
“Kami sangat mengutamakan safety (keselamatan) dalam bekerja. Dan juga kita harus ritual dulu untuk setiap pembongkaran bangunan tua,” jelasnya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Olahraga Sulsel (YOSS), Andi Ilham Mattalatta, mengatakan pihaknya memberikan keleluasaan pemerintah untuk melakukan rehabilitasi. Ia telah memastikan agar semua barang di stadion dikosongkan dan aktivitas olahraga dihentikan sementara.
“Perkembangan zaman menghendaki kita untuk melakukan perubahan. Tidak perlu mempertahankan yang sudah lama apalagi jika tidak memenuhi standar zaman sekarang. Atlet butuh sarana olahraga yang memadai,” jelasnya.
