MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel Indonesia menjalin kerja sama dengan Asosiasi Chef Halal Indonesia (ACHI). Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dari kedua belah pihak.
Penandatanganan MoU ini berlangsung di Bank Muamalat Kantor Wilayah Sulampua, kota Makassar, Kamis (4/3/2021).
STIE Nobel Indonesia dan ACHI sepakat untuk menjajal kerjasama melalui Program Sharing Inkubasi Bisnis Syariah, dan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis produk halal.
Program ini merupakan kolaborasi antara Asosiasi Chef Halal Indonesia (ACHI) dengan Halal Industri Development Indonesia (HIDI) dan Yayasan Wisata Halal Celebes.
Hadir dalam penandatangan MoU tersebut, Dr. H. Mashur Razak, S.E., M.Si (Ketua STIE Nobel Indonesia), R. Muhamad Suherman selaku (Ketua Asosiasi Chef Halal Indonesia), HM. Azhar Gazali, S.E (Ketua Yayasan Wisata Halal Celebes), Muhammad Nusran, Ph.D (Direktur HIDI Indonesia), dan Dr. Ir. La Ifa (Ketua UPT Halal Centre UMI).
Selain itu, turut hadir pula Pimpinan Wilayah Bank Muamalat Sulampua, Ahmad S Ilham, sebagai tuan rumah pelaksanaan penandatanganan MoU.
Program Sharing dan pendampingan Inkubasi Bisnis Syariah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para pelaku usaha khususnya UMKM. Melalui pemberian materi-materi yang dibutuhkan, dan disampaikan secara online baik melalui social media, via zoom, maupun webinar.
Menurut keterangan Ketua Chef Halal Indonesia, R. Muhamad Suherman, berbagai institusi dan perguruan tinggi akan dilibatkan dalam program ini, tidak hanya untuk menjadi narasumber yang kompeten di bidangnya saja.
“Kita juga mengajak mahasiswa berperan aktif sebagai tim pendamping dan pengumpul data, untuk membuat clusterisasi pelaku usaha berdasarkan kapasitas bisnisnya,” jelasnya.
STIE Nobel Indonesia sebagai sekolah bisnis yang memiliki fokus terhadap kemajuan perekonomian bangsa Indonesia, merespon baik program ini.
“Semoga langkah ini bisa membawa manfaat besar untuk bangkitnya UMKM Indonesia dan bisa menggerakkan roda perekonomian bangsa menjadi lebih baik,” ujar Ketua STIE Nobel Indonesia, Dr. H. Mashur Razak, S.E., M.M.
Diketahui UMKM sebagai salah satu pilar perekonomian bangsa diharapkan mampu bersaing tidak hanya di kancah nasional, tapi juga di kancah regional dan global. Untuk itu, UMKM tidak hanya sekadar membutuhkan motivasi bisnis, tapi juga bimbingan yang sifatnya kongkrit.