MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Jalan tol layang Pettarani kini siap beroperasi, setelah diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), DR. Ir. Mochammad Basoeki Hadimoeljono.
Tol layang pertama di Indonesia timur sepanjang 4,3 km tersebut diresmikan hari ini, Kamis (18/3/2021) siang, dan sudah siap dioperasikan dalam waktu dekat.
Menurut Keterangan Direktur Utama PT Makassar Metro Network (MMN), Anwar Toha, jalan tol ini sukses diresmikan setelah melewati tahapan yang cukup panjang.
“Pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani akhirnya selesai dan dapat dioperasikan secara penuh. Tol layang ini sudah dapat dioperasikan dan dapat langsung dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan produktif oleh seluruh masyarakat,” buka Anwar Toha.
“Melalui peresmian ini kami dengan bangga mempersembahkan kontribusi karya ribuan anak bangsa yang turut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur nasional untuk menciptakan konektivitas di Timur Indonesia,” lanjutnya.
Anwar Toha juga mengayakan, tonggak awal pembangunan tol layang ini tidak lepas dari pahlawan Andi Pangerang Pettarani. Sehingga, namanya tetap disemaykan di ruas jalan tersebut, sebagai simbol penghargaan.
“Kami juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pahlawan Andi Pangerang Pettarani yang menjadi simbol pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur, yang namanya kami abadikan sebagai nama ruas jalan tol, ikon baru Kota Makassar,” jelasnya.
BACA JUGA:Â Sudirman Sulaiman Siap Tuntaskan Proyek Kereta Api
Pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, kota Makassar, merupakan salah satu contoh kontribusi pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur nasional. PT Margautama Nusantara (MUN) melalui anak usahanya, PT Makassar Metro Network (MMN).
Hal itu diwijudkan bersama dengan pemerintah daerah, yang juga didukung oleh Pemerintah pusat, menginisiasi pembangunan ini guna mendukung sistem perekonomian dan mobilitas di daerah tersebut, sekaligus sebagai fasilitas pendukung kemajuan Kota Makassar dan daerah sekitarnya.
Jalan Tol Layang A.P. Pettarani ini dibangun tanpa adanya pembebasan lahan, menggunakan teknologi mutakhir bidang konstruksi, serta inovasi perencanaan dan pelaksanaan seperti formwork pier head tanpa shoring, erection box girder dengan double gantry, sehingga tidak memerlukan struktur penyokong.
Proyek ini juga menggunakan instalasi expansion joint per 350m untuk menghasilkan permukaan yang lebih rata. Untuk memonitor kinerja dan kondisi struktur jembatan selama masa operasi, juga dipasang Structural Health Monitoring System (SHMS) antara lain dilengkapi sensor-sensor yang memberikan informasi kondisi struktur secara real time.
Tidak hanya itu, penggunaan isolasi gempa (seismic isolation Lead Rubber Bearing LRB) diantara struktur bawah dan struktur atas dapat lebih memproteksi terhadap gempa.
Tol layang dengan nilai investasi sebesar Rp2,316 triliun ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang selama ini terjadi di jalan arteri sekitar Kawasan Panakkukang dan Rappocini.
Dalam proses pembangunannya, proyek ini menggandeng berbagai mitra lokal dan internasional yang kompeten dibidangnya, yakni PT Wijaya Karya Beton sebagai Kontraktor Utama, Nippon Koei Co., Ltd.
Dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada sebagai Konsultan Supervisi serta PT Virama Karya sebagai Konsultan Pengendali Mutu Independen.
Manajemen juga mendapatkan dukungan finansial dalam hal pembiayaan proyek yang bersumber dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Sulselbar.
Dengan beroperasinya Tol Layang A.P. Pettarani, diharapkan juga dapat mengurangi waktu tempuh karena pengguna jalan tidak perlu melewati banyak persimpangan di jalan arteri yang sering mengalami kemacetan.
Keberadaan tol layang ini juga didukung oleh adanya Traffic Information System (TIS) yang mengintegrasikan informasi dari CCTV maupun pesan yang tertulis para Variable Message Sign (VMS).
Jalan Tol Layang A.P. Pettarani ini merupakan perpanjangan dari Jalan Tol Seksi 1 dan 2 serta tidak ada penambahan gerbang tol baru. Sehingga, transaksi pembayaran tol akan tetap dilakukan di gerbang tol eksisting dengan penyesuaian tarif.
Jalan Tol Layang A.P. Pettarani Makassar, akan menghubungkan bagian Selatan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar New Port, dan Bandara Internasional Sultan Hasanudin.
Pembangunan proyek dimulai dari akhir Jalan Tol Seksi 2, tepatnya di Persimpangan Jl. Urip Sumoharjo, melewati Persimpangan Jl. Boulevard Panakkukang, Jl. Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jl. Sultan Alauddin.
Seluruh ruas tol Seksi 1-3 akan menjadi sistem operasi terbuka dengan total panjang 10,4 km. Jumlah lajur jalan adalah 2×2, dengan lebar masing-masing lajur 3,50 m dan memiliki dua on-off ramp yaitu On-Off Ramp Boulevard dan On-Off Ramp Alauddin.