SULSELEKSPRES.COM – Syok merupakan kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang cukup. Kurangnya aliran darah menunjukkan bahwa sel tidak memperoleh cukup oksigen dan nutrisi untuk berfungsi dengan normal, sehingga berakibat fatal bila tidak segera ditangani
Secara umum, syok ditandai dengan jantung berdebar, denyut nadi melemah, pusing, napas cepat, sesak napas, mual, keringat dingin, bahkan penurunan kesadaran. Selain itu, gejala tambahan lainnya juga dapat muncul tergantung macam-macam syok.
Ada macam-macam syok berdasarkan penyebabnya, yaitu:
1. Syok kardiogenik
Jenis syok yang pertama adalah syok kardiogenik. Syok ini terjadi ketika jantung sudah tidak mampu memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh. Penyebab syok kardiogenik adalah rusaknya otot jantung, gangguan irama jantung, otot jantung lemah, atau infeksi pada jantung.
Gejala tambahan syok yang muncul sama dengan serangan jantung, misalnya nyeri di dada seperti ditimpa beban dan menjalar ke leher, tangan, dan punggung, sesak napas, mual, muntah, serta ujung kaki terasa dingin.
2. Syok hipovolemik
Syok hipovolemik terjadi ketika tidak ada cukup darah dalam pembuluh darah untuk membawa oksigen ke organ tubuh. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kehilangan banyak darah atau cairan, misalnya karena luka robek yang berat atau kondisi medis tertentu seperti demam berdarah yang parah dan dehidrasi berat.
Syok hipovolemik ditandai dengan penurunan suhu tubuh, detak jantung cepat, bibir dan kuku membiru, serta kehilangan kesadaran.
3. Syok neurogenik
Macam-macam syok selanjutnya adalah syok neurogenik. Syok ini disebabkan oleh kerusakan pada sistem saraf pusat, biasanya karena cedera tulang belakang.
Syok neurogenik menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga kulit terasa hangat, bengkak, dan kemerahan. Selain itu, gejala lainnya adalah detak jantung melambat dan tekanan darah turun drastis.
4. Syok anafilaktik
Syok anafilaktik merupakan komplikasi dari reaksi alergi berat yang mengancam nyawa. Kondisi ini disebabkan oleh reaksi berlebihan pada sistem kekebalan tubuh terhadap penyebab alergi sehingga muncul berbagai gejala, seperti sesak napas, wajah bengkak, denyut nadi cepat, ruam kulit, mual, dan muntah.
Gejalanya terjadi dalam hitungan detik atau menit setelah penderita terpapar alergen, seperti kacang, udang, atau sengatan lebah.
Orang yang beberapa kali mengalami alergi berat biasanya telah dibekali suntikan epinefrin oleh dokter, sehingga ia dapat segera menyuntikkan obat tersebut secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain bila sewaktu-waktu reaksinya kambuh.
5. Syok sepsis
Syok sepsis atau dikenal sebagai keracunan darah merupakan kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang memasuki aliran darah, sehingga memicu peradangan.
Segala jenis bakteri dapat menyebabkan syok sepsis. Dalam kasus yang jarang terjadi, syok sepsis juga disebabkan oleh infeksi virus atau jamur. Karena infeksi, penderita syok sepsis juga mengalami gejala berupa demam dan menggigil.
Syok sepsis berisiko terjadi pada orang tua, anak-anak, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang yang menjalani pengobatan imunosupresan atau kemoterapi. Penderita diabetes, AIDS, leukemia, dan limfoma juga lebih berisiko mengalami syok sepsis.
Bila Anda melihat orang terdekat mengalami syok, segeralah cari bantuan medis. Selagi menunggu, periksa apakah orang tersebut masih bernapas atau tidak.
Jika penderita tidak menunjukkan detak jantung atau tanda pernapasan, lakukan resusitasi jantung paru (CPR) hingga bantuan medis datang, khususnya bila Anda sudah terlatih.
Apabila penderita syok mengalami perdarahan, cobalah hentikan pendarahan yang terlihat. Caranya adalah dengan menekan lembut sumber perdarahan dengan kain yang bersih.
Perlu diingat, jangan berikan apa pun melalui mulut kepada penderita syok. Jangan pula memindahkan atau mengangkat kepalanya, terutama jika tampak luka atau memar di leher dan punggung. Selain itu, kendurkan pakaiannya yang ketat untuk membantu aliran darah dan pernapasan.