SULSELEKSPRES.COM – Gaya berfoto dengan selfie masih menjadi salah satu favorite banyak orang.
Tahuka anda bahwa dari sekian banyak gaya ketika selfie, ada satu gaya yang bisa menunjukkan adanya gangguan mental pada orang tersebut.
Baca: Pilu Hidup Wanita Pekerja Malam
Dilansir dari laman Doktersehat.com, salah satu gaya selfie yang digemari oleh banyak orang, khususnya kaum hawa adalah membuat wajah bebek atau duck face. Untuk melakukannya, kita tinggal memanyunkan bibir dan menyipitkan mata. Memang, tujuan dari melakukan gaya ini adalah agar kita bisa terlihat imut atau menggemaskan. Namun, menurut pakar kesehatan, kerap melakukan gaya ini justru menandakan bahwa kita sebenarnya sedang terkena masalah kesehatan mental.
Baca: Inilah Sosok Dua Wanita Terkaya di Indonesia
Pakar kesehatan Dr. Pamela Rutledge yang berasal dari Psychology Research Center menguraikan, berkaca dan memotret diri sendiri dengan kamera adalah dua hal yang berbeda. Saat kita berkaca, maka kita akan mampu melihat pergerakan yang nyata. Sementara itu, jika kita melakukan selfie, kita sedang berusaha untuk menciptakan image kita sendiri sebaik mungkin dan berharap agar bisa mendapatkan perhatian dari orang lain. Jika kita kerap melakukan gaya duck face saat selfie, hal ini justru menunjukkan bahwa kita membutuhkan pengakuan, ingin mendapakan pusat perhatian, yang sayangnya justru menunjukkan bahwa kita sedang kesepian atau kurang cerdas.
Baca: Ternyata Ini Bagian Tubuh Favorit Wanita untuk Dicium
Dengan melakukan gaya duck face, maka kita justru menunjukkan rendahnya kepercayaan diri kita pada wajah natural kita sendiri dan menganggapnya kurang menarik. Gaya ini diharapkan mampu menyamarkan rasa percaya diri tersebut. Tak hanya melakukan gaya duck face, penggunaan filter yang memang tersedia pada beberapa media sosial untuk membuat pose selfie kita menjadi lebih sempurna juga menandakan bahwa kita sangat tidak percaya diri dan mengalami masalah mental.
Coba deh cek gaya selfie anda di foto-foto kamera atau media sosial. Apakah anda juga termasuk orang yang mengalami gangguan mental?