NEWYORK – Hampir setengah dari warga Muslim di AS mengaku telah mengalami diskriminasi dalam setahun ke belakang ini, menurut studi Pew Research Center.
Sementara tiga-perempatnya mengatakan bahwa terdapat “banyak” diskriminasi terhadap Muslim, sedangkan 74% menyebut Presiden Donald Trump “tidak bersahabat” kepada mereka. Riset tersebut juga menunjukkan bahwa Muslim di AS menjadi semakin liberal secara sosial.
Hasil berbeda ditunjukkan pada studi serupa di tahun 2011, 64% menilai Presiden Barack Obama “bersahabat” kepada mereka. Para peneliti mewawancarai 1.001 Muslim AS lewat sambungan telepon. Mereka menyatakan bahwa responden yang dipilih merupakan sampel representatif.
Setengah dari responden mengatakan, hidup sebagai Muslim di AS telah menjadi semakin sulit dalam beberapa tahun terakhir, sedangkan 48% mengaku mereka secara pribadi pernah mengalami diskriminasi selama setahun belakangan.
Bentuk diskriminasi paling umum yang mereka sebutkan ialah diperlakukan dengan prasangka (32% dari responden), diperlakukan secara khusus oleh petugas keamanan bandara (19%), disebut dengan nama panggilan yang menghina (18%), diperlakukan secara khusus oleh penegak hukum (10%), dan diancam secara fisik atau diserang (6%).
Perlakuan tersebut membuat beberapa orang merasa tidak aman, dan seorang pria imigran berkata: “Kami perlu ekstra hati-hati mengawasi sekeliling; menyadari tempat kami berada, siapa di sekitar, dan pandangan seperti apa yang mungkin mereka punya tentang Islam,”katanya dikutip dari BBC, Selasa (8/8/2017).
Mereka yang berpenampilan khas Muslim – misalnya mengenakan pakaian seperti hijab – lebih mungkin mengaku telah mengalami diskriminasi. Bahkan, perempuan Muslim lebih mungkin dibanding laki-laki Muslim untuk mengatakan bahwa hidup sebagai Muslim di AS telah menjadi semakin sulit.
Angka semua bentuk diskriminasi tersebut telah bertambah sejak 2007, ketika George W. Bush menjabat presiden, namun sebagian besar telah menurun atau tetap sejak 2011, di bawah rezim Presiden Obama. Pada saat yang sama, terdapat bukti tumbuhnya dukungan vokal bagi Muslim.
Hampir setengah kelompok responden (49%) mengatakan seseorang telah menyampaikan dukungan kepada mereka karena agama mereka selama satu tahun ke belakang.