MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Terduga teroris asal Kabupaten Gowa, Muhammad Basri alias Abu Saif alias Basri menghembuskan nafas terakhirnya di Ruang ICU RSUD Kabupaten Cilacap.
Tersangka terduga teroris yang berada di Lapas Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan sejak 2015 lalu itu dipulangkan ke Kabupaten Gowa pada setelah dinyatakan meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya pada Senin (9/7/2018).
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, mengatakan, jenazah ustadz yang diamankan tim Densus 88 Anti Teror pada tahun 2015 karena terlibat dengan jaringan ISIS tersebut diberangkatkan Dari Cilacap menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta.
“Selanjutnya diterbangkan menuju Makassar dengan menggunakan pesawat Cargo Lion Air, Minggu 8 Juli 2018, pukul 22.00 WIB,” katanya.
Ustadz Basri yang juga ditahan atas percobaan pemboman mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo itu kemudian dibawa ke Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an RT 01 RW 02 Kel. Sudiang Raya Kecamatan Bringkanaya Kota Makassar.
“Rencana Almarhum Ust. Basri akan di makamkan di tanah pribadi pekuburan Islam di Dusun Pa’bundukang, Desa Paccelekang, Kecamatan Pattalassang,” jelasnya.
Sekedar informasi, Muhammad Basri alias Abu Saif alias Basri terbukti bersalah berdasarkan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Selasa 23 Februari 2016 lalu.
Saat ini, jenazah laki-laki kelahiran Kabupaten Sidrap dan pemimpin Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an di Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya telah dimakamkan.