MAROS, SULSELEKSPRES.COM – Banyak masyarakat utamanya yang berprofesi sebagai petani tak mengetahui dampak dari lahan kritis. Olehnya, Pemerintah Provinsi bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Sulsel melakukan sosialisasi Prodak Hukum terkait Pengendalian Lahan Kritis tersebut.
Seperti yang tengah gencar dilakukan oleh Anggota Komisi D DPRD Sulsel, H Muslim Salam. Dia kembali melakukan penyebar luasan serta sosialisasi produk hukum yang dikemas dalam dialog dan tatap muka secara langsung dengan warga, kali ini di di Desa Mattiro Deceng, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, pada Minggu (2/9/2018).
BACA: H Muslim Salam Sosialisasikan Perda Pengendalian Lahan Kritis di Kecamatan Lau
Meski digelar sederhana dibawah kolong rumah warga, Ketua Fraksi NasDem DPRD Sulsel ini menjelaskan, bahwa fungsi lingkungan yang sudah mengalami pencemaran akan menurun. “Apabila keadaan ini dibiarkan saja dan tidak diperbaiki maka usaha untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk akan terganggu, lingkungan akan rusak, berkurang, atau tidak lagi menunjang pembangunan,”ujarnya.
Akibatnya tidak hanya dirasakan sekarang, tetapi juga akan dirasakan generasi akan datang, karena lahan kritis, tidak diupayakan perbaikannya.
BACA: H Muslim Salam Jelaskan Pentingnya Pengendalian Lahan Kritis di Desa Lawallu
“Lahan kritis tidak dapat menunjang pembangunan yang berkesinambungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan dan pencegahan,”jelasnya.
Politisi NasDem ini berharap melalui sosialisasi Perda ini, masyarakat bisa lebih teredukasi dan bisa lebih produktif kedepannya.
Dalam kegiatan sosialisasi Perda Pengendalian Lahan Kritis ini, dihadir pula oleh Anggota DPRD Maros fraksi NasDem Drs.H Abdul Hamid Haseng, Tokoh Masyarakat serta para warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
Sementara itu, beberapa peserta sosialisasi pun menyampaikan aspirasi mereka, berharap pemerintah dapat membangun waduk. Pasalnya, wilayah di Desa Mattiro Deceng sering terjadi banjir yang bisa mengakibatkan gagal panen.
Selain itu, para warga pun juga berharap adanya pelayanan kesehatan yang lebih baik serta dukungan peralatan pertanian seperti handtraktor.