MAKASSAR – Dihadapan warga binaan, Bakal Calon Gubernur Sulawesi Selatan Aziz Qahhar Mudzakkar, menjelaskan makna sabar dan ikhlas dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Anggota DPD RI Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar kala bersilaturahmi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Makassar, Selasa (29/8). Pada kesempatan itu, Aziz Qahhar memberikan nasihat di hadapan ratusan warga binaan dan pengelola Lapas kelas 1 Makassar.
“Setiap cobaan dan hukuman pasti ada hikmah di baliknya. Karena itu, kita mesti menerimanya dengan berlapang dada dan tidak berprasangka kepada Allah Swt,” jelas Pimpinan Pondok Pesantren itu, melalui rilisnya.
Baca: Menilik Aziz Kahar Mudzakkar, Dua Kali Tumbang Lawan Klan Yasin Limpo
Lanjut Aziz, hukuman tak boleh membuat seorang ummat berputus asa. Bahkan, cobaan dan hukuman tetap harus diterima dengan sabar dan ikhlas. Karena tidak ada yang tahu apa di balik dari hukuman yang diterima.
Ia mengingatkan untuk senantiasa ber-positive thinking atas setiap persoalan yang dihadapi. Manfaatnya, kata dia, akan melahirkan ketenangan jiwa.
“Marilah kita semua berprasangka baik kepada Allah. Karena prasangka baik akan menggiring seseorang ke hal yang baik. Sebaliknya Prasangka yang tidak baik akan menggiring seseorang ke hal yang jelek,” ajaknya.
Baca: Idrus Marham: Paduan Ketokohan NH-AZIZ Ini Bikin Penasaran
Bakal calon wakil gubernur Sulsel yang akan mendampingi Nurdin Halid itu menuturkan, manusia tidak ada yang luput dari cobaan dan ujian. Cobaan dan ujian itu berbeda-beda bagi setiap manusia.
“Yang perlu disadari bahwa musibah yang kita hadapi bagian dari cara Allah menyayangi kita,” imbuhnya.
“Dengan keberadaan bapak-bapak di tempat ini, mungkin ini cara Allah untuk menyanyangi bapak-bapak. Mungkin saja dengan keberadaan bapak-bapak di tempat ini, iman saudara sekalian meningkat dibanding di luar sana,” jelasnya menambahkan.
Karena itu, Aziz Qahhar mengingatkan, intinya setiap ummat harus sabar dan ikhlas menerima takdir Allah SWT. Caranya, tentu dengan menjalani cobaan dengan tanpa mengeluh dan meredam prasangka.