MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pernyataan kehendak atau Letter of Intent (LoI) diteken oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Republik Indonesia dan Pemerintah Prefektur Ehime Jepang, sebagai tanda kerjasama antar kedua provinsi dimulai.
Penandatanganan ditandatangani langsung oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) dan Gubernur Ehime Tokihiro Nakamura di Baruga Karaeng Pattinggaloang, Rumah Jabatan Gubernur di Jalan Sungai Tangka, Selasa (15/1/2019).
Penandatanganan ini dihadiri juga oleh Ketua DPRD Provinsi Sulsel dan Ketua DPRD Prefektur Ehime. Wali Kota Makassar, Wali Kota Palopo, Bupati Jeneponto dan Bupati Luwu Utara.
BACA:Â Unhas dan Ehime University Akan Perpanjang MoU Kerja Sama Akademik
Dalam surat tersebut kedua belah pihak mengakui prinsip-prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.
Selain itu, Lol turut membuat pernyataan kehendak, tentang penguatan sumber daya manusia, perdagangan, kepariwisataan, pertanian, perikanan dan peternakan, pendidikan, budaya dan olahraga dan dapat diperluas ke berbagai bidang lainnya.
“Ini kerjasamanya sudah hampir 10 tahun. Ini beliau (Gubernur Ehime), bukan belum ada MoU, tetapi sudah secara konkrit membantu kita 157 ambulans dan Damkar itu sudah dibantu ke-8 provinsi melalui Kabupaten Bantaeng, dan sekarang setelah saya menjadi gubernur beliau mau konkritkan kerjasama kita,” kata Nurdin.
BACA:Â Nurdin Abdullah dan Wagub Ehime Jepang Tinjau Pengolahan Produk Perikanan di KIMA
Depan hari, Gubernur Ehime bakal mendatangkan delegasi pengusaha dan perbankan untuk membantu pengusaha yang akan berinvestasi di Sulsel.
“Yang konkrit hari ini adalah kerjasama dalam bidang peningkatan SDM, dalam bidang budidaya perikanan, ini cikal bakal untuk mereka merelokasi industri budidaya ke Sulsel, itu yang konkrit,” sebut Nurdin.
Sementara untuk wilayah pemilihan wilayah budidaya kata Nurdin belum ditentukan. Walau demikian, Nurdin mengaku pihak Ehime telah berkeliling Sulsel, melihat kondisi yang memungkinkan untuk berinvestasi dan merelokasi budidaya perikanan mereka ke Sulsel.
BACA:Â Prof Nurdin Abdullah Terima Penghargaan dari Ehime University
Selain itu, Nurdin juga memaparkan industri garam di Sulsel. Kata dia, jika selama ini Ehime bahan bakunya berasal dari negara lain seperti Chile, maka diharapkan ke depan, Indonesia, khususnya Jeneponto dapat menyuplai bahan baku.
“Jeneponto salah satu penghasil garam, mereka punya industri garam. Kita bilang, kita bisa mensuplai industri garam di sana dengan kondisi 90 persen, tadi Gubernurnya sudah mengatakan kenapa kita harus jauh-jauh ke Chile ternyata di Indonesia banyak bahan bakunya,” ujar Nurdin.
Namun demikian, Nurdin tak hanya ingin sekedar menjadi penyedia bahan baku garam. Tapi, ia berharap industrinya bisa dibangun di Sulsel.
Sementara itu, Gubernur Ehime menyampaikan, terkesima dengan kunjungan pertamanya ini, karena disambut dengan kendaraan yang diberikan. Diketahui Ehime telah memberikan 157 kendaraan kepada Indonesia berupa ambulans, pemadam dan mobil sampah.
Pada acara ini, juga dilakukan penyerahan cinderamata, dari Gubernur Ehime ke Gubernur Sulsel, kemudian dari Gubernur Sulsel ke Ehime berupa miniatur kapal pinisi.