30 C
Makassar
Saturday, September 28, 2024
HomePolitikKerap Dituding Prabowo, Besok 12 Lembaga Quick Count Buka-Bukaan

Kerap Dituding Prabowo, Besok 12 Lembaga Quick Count Buka-Bukaan

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Belasan lembaga survei hitung cepat (quick count) perolehan suara Pemilu 2019, bakal buka-bukaan, pada Sabtu (19/4/2019) besok. Hal ini dilakukan menyusul tudingan, bahwa metode mereka tidak valid dan bohong.

Salah satu yang bakal ikut adalah Cyrus Network. CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi mengatakan lembaganya akan ikut serta dalam buka-bukaan data besok.

“Besok sekitar 12 lembaga pollster akan buka-bukaan data dan bisa dilihat di situ bagaimana kami membuka data, biar wartawan dan masyarakat tahu,” ucap Hasan, dilansir dari CNNIndonesia.com pada Jumat (19/4/2019).

BACA: Pemilu 2019 Lancar, KPU Sulsel Berterimakasih Kesemua Pihak

Selain tudingan berbagai pihak, buka-bukaan ini bakal dilakukan sebagai respons terhadap pernyataan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tidak percaya atas hasil quick countPilpres 2019.

Tudingan Prabowo menganggap, lembaga hitung cepat yang menunjukkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul tersebut abal-abal dan tak dapat dipercaya.

Mengenai mosi tidak percaya Prabowo itu, Hasan menantang pihak-pihak yang meragukan proses hitung cepat lembaga survei untuk ikut juga membuka data yang mereka gunakan.

BACA: Pemilu 2019 Berjalan Lancar, MUI Harap Pendukung Capres Tetap Damai

“Kami mau tantang mereka juga untuk buka data. Kalau mereka enggak berani, berarti mereka yang bohong dong,” kata Hasan.

Lewat akun Twitternya, Hasan juga merespons data real count yang diklaim Prabowo. Klaim capres nomor urut 02 ini, bahkan mendapat 62 persen suara, sementara Jokowi 38 persen.

“Tahu enggak dari mana mereka klaim angka 62 persen itu? Itu cuma kumpulan foto plano C1 dari group WA mereka sendiri. Tanpa metodologi. Jumlahnya enggak sampe 300 foto plano. Itu pun angkanya ngarang. Terus dilaporin ke Bapak itu sebagai data dari 300 ribu TPS. Pelakunya sama kayak tahun 2014,” kicau Hasan.

Meski begitu, Hasan menduga tudingan yang dialamatkan ke sejumlah lembaga survei, hanyalah tuduhan tak mendasar dan tidak bertanggungjawab. Menurut dia, dengan tuduhan itu, mereka para lembaga survei, bisa melaporkan balik pihak-pihak yang telah menuding tersebut ke polisi atas pencemaran nama baik.

“Mereka cari panggung saja. Mereka memang pakai data dan fakta apa untuk melaporkan hal ini? Kan enggak bisa karena sakit hati terus main ajukan laporan seenaknya. Harus ada fakta dan buktinya dong. Mereka bisa dilaporkan balik jika tidak punya fakta atau bukti untuk melapor,” kata Hasan.

Sementara itu, sekretaris Jenderal Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yang juga Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan pihaknya juga akan turut buka-bukaan besok. Selain itu, ada juga Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Indikator, dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Kemudian Indo Barometer, Poltracking, Konsepindo, Voxpol, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), dan Kompas juga dikabarkan akan turut serta dalam acara besok.

Sebelumnya capres nomor 02 Prabowo Subianto mengecam hasil quick count sejumlah lembaga yang memenangkan Jokowi-Ma’ruf sebagai lembaga abal-abal dan tidak bisa dipercaya.

Prabowo bahkan mengklaim hasil real count pihaknya menyebut meraih perolehan suara hingga 62 persen, sementara Jokowi-Ma’ruf hanya 38 persen. Dengan dasar itu pula, sejak Rabu (17/4/2019) hingga Kamis (19/4/2019) siang, Prabowo telah tiga kali mendeklarasikan kemenangannya dan dua kali sujud syukur.

Namun apa yang diklaim Prabowo, justru berbeda dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei macam Litbang Kompas, Indo Barometer, LSI Denny JA, Median, Kedai Kopi dan CSIS.

Penulis: Agus Mawan
spot_img
spot_img
spot_img

Headline

spot_img