SULSELEKSPRES.COM – Denny Siregar tak terima kebocoran data pribadinya di media sosial ikut berimbas terhadap anak-anaknya.
Intimidasi dan teror mengerikan disebut ikut ditanggung keluarganya. Makian membanjiri media sosial anaknya dari orang yang selama ini membenci dirinya.
“Media sosial anak-anak saya dibanjiri makian oleh banyak orang yang selama ini membenci saya. Kehidupan pribadi mereka dibongkar dan diintimidasi di media sosial,” cerita Denny Siregar dengan mata berkaca-kaca seperti dilihat di channel Youtube Cokro TV, (9/7/2020).
Dia mengakui kalau mental keluarganya ikut terpengaruh akibat intimidasi yang diterima oleh banyak orang. “Mungkin kalau keluarga saya tidak kuat, mereka bisa gila,” katanya.
Para peneror, kata Denny, juga mengancam akan mendatangi rumahnya. Bukan dengan niat berkunjung baik-baik, tapi mengancam datang untuk membakar.
“Mereka menggunakan Geoogle Maps untuk memotret rumah saya dan mengirimkan kepada anak-anak sambil mengancam. Mereka akan mendatangi untuk membunuh, membakar, bahkan ingin memenggal karena dianggap sudah halal darahnya,” ujarnya.
“Ini bukan main-main karena berhubungan dengan nyawa dengan orang yang anda sayangi dan tidak berdosa,” tambahnya lagi.
BACA:Â Emosional, Denny Siregar: Nyawa Keluarga Saya Terancam
Denny menyebut kalau akun yang membocorkan data pribadinya bukanlah hacker, hanya punya jaringan orang provider. Denny pun mencurigai kebocoran data pribadinya dari Telkomsel.
Denny sendiri menganggap kalau jawaban pihak Telkomsel terhadap kasusnya cenderung basa-basi. Dia menekankan agar perusahaan sebesar Telkomsel tidak lari dari tanggungjawab.
“Sementara ini jawaban Telkomsel terhadap kasus saya sangat normatif dan cenderung basa basi. Telkomsel malah seperti mengunggulkan keamanan sistemnya, padahal jelas-jelas saya korban dari kebocoran data mereka,”
“Telkomsel seperti ingin melemparkan tanggungjawab ini kepada akun yang menyebarkan data pribadi saya, supaya bisa menghindar dari tanggung jawab permasalahan di sistem internal mereka,” ujarnya.
Diakhir videonya, Denny menekankan kalau sebesar apapun potensi kerugian Telkomsel dalam kasus ini tidak akan sebanding dengan ancaman dan teror nyawa yang diterima anak-anaknya.
“Tapi yang harus Telkomsel pahami, seberapa besarpun kerugian Telkomsel nanti tidak akan pernah sebanding dengan nyawa anak-anak saya jika mereka mendapat kekerasan, ” pungkasnya.
(*)