Agus Sebut Masa Depan Sulsel Ada di Daerah Pegunungan dan Pesisir

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang menghadiri pemakaman atau rambu solo Nek Payung, paman dari  Yohanes Rante di Lembang (desa) To'yasa Akung Kecamatan Bangkelekila Kabupaten Toraja Utara, Jumat (4/8)/ IST

MAKASSAR – Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang menyebut depan Sulawesi Selatan ada di daerah dataran rendah, pesisir dan kawasan pegunungan serta dataran tinggi.

Pasalnya, kata Agus, di kawasan pesisir dan daerah pegunungan masih banyak potensi-potensi alam dan pertanian yang saat ini belum bisa dimaksimalkan karena terkendala masalah akses konektivitas. Sementara, saat ini potensi-potensi yang ada di daerah daratan sudah mulai menunjukkan tanda-tanda mencapai titik jenuh.

“Hal ini yang harus kita antisipasi dengan mulai mempersiapkan konsep atau melakukan langkah-langkah untuk bisa maksimalkan semua potensi yang ada untuk dikembangkan,” kata Agus di hadapa ratusan peserta Pelatihan Usaha Mandiri yang menagngkat tema ‘Membangun Jiwa Enterpreneur Bidang Pertanian Organik dan Travel’, di gedung LPMP, Makassar, Sabtu (30/9/2017).

Agus mengatakan bahwa masih tingginya angka kemiskinan di daerah terpencil juga tak terpepas dari belum maksimalnya pemanfaatan potensi-potensi di kawasan tersebut.

“Untuk itu, saya sudah menyiapkan konsep pengembangan kawasan pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah dan daerah pesisir. Untuk daerah pegungan dan dataran tinggi, ada tiga kawasan yang akan dikembangkan dan dimaksimalkan potensinya, yaitu kawasan Latimojong, Bulusaraung dan Bawakaraeng yang disingkat LABUBA. Sementara untuk daerah dataran tinggi dan pegunungan ada Selat Makassar, Laut Flores dan Teluk Bone, disingkat MALABO,”  paparnya.

Mantan ketua DPRD Sulsel itu meyakini, konsep pengembangan lima titik kawasa tersebut akan mampu menekan angka kemiskinan di daerah terpencil, sekaligus mengatasi masalah pengangguran di daerah perkotaan.

“Konsep pengembangan kawasan ini akan dijalankan atau diterapkan dengan didukung peningkatan infrastruktur atau akses jalan sebagai konekting dari satu daerah atau desa ke desa lain, agar semua potensi yang ada di daerah tersebut bisa dioptimalkan. Sehingga pada akhirnya masalah kemiskinan bisa ditekan. Karena selama ini simpul-simpul kemiskinan ada disitu, di daerah pegunungan dan kawasan pesisir,” bebernya.

BACA JUGA :  NA Dorong Kerja Parpol dan Relawan Prof-Andalan