Ambisi IYL Gapai Demokrat, Pengamat: Ujian Demokrat Untuk Kandidat Lain

Firdaus Muhammad

MAKASSAR – Bukan tidak mungkin bagi bakal calon di kontestasi panggung politik memiliki ambisi untuk mengendarai partai politik di semua even, termasuk pada pesta demokrasi satu kali lima tahunan 27Juni 2018 mendatang. 

Kontestasi politik pada Pilgub Sulsel 2018 nanti. Antara lain bakal calon gubernur Sulsel Ichsan Yasin Limpo (IYL) yang memilih berpasangan dengan Andi Mudzakkar (Cakka) itu, memiliki ambisi untuk mengapai partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai sarat untuk mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pengamat politik UIN Alauddin Makassar,  Firdaus Muhammad menilai upaya politik yang dilakukan oleh mantan Bupati Gowa itu, secara administrasi tidak menyalahi komitmen. Sebab DPP juga memberikan batas waktu hingga 30 September.

Hanya saja kata Dia, secara etika politik telah menyalahi komitmen karena tidak mengikuti tahapan yang telah dilakukan sejak awal. Sebab menurutnya simposium merupakan forum uji publik dengan melibatkan para pakar untuk menilai gagasan-gagasan para kandidat.

“Karena dengan cara datang seperti itu, jelas akan menimbulkan pertanyaan kepada publik. Bahkan bisa menimbulkan kecurigaan jika Demokrat mengusung IYL. Karena akan menjadi tanda tanya besar seakan-akan menganaktirikan kandidat lain yang patuh kepada prosedur di partai Demokrat,” jelas akademis UIN Alauddin Makassar itu, saat dihubungi oleh sulselekspres.com, Minggu (01/10).

Firdaus juga menjelaskan terbukanya peluang IYL di Demokrat telah mencederai proses. Bahkan seolah-olah kegiatan simposium yang dihadiri oleh pengurus DPP itu tidak memiliki nilai. Sebab simposium sebagai salah satu faktor determinan dan forum penilaian gagasan itu telah diabaikan.

“Saya kira pasti ada efek terhadap partai Demokrat jika mengusung pak IYL. Penting buat Demokrat soal konsistensi di depan publik bukan saja kepada kandidat, tetapi kepada masyarakat itu juga penting,” ujarnya.

Sebelumnya, saat pelaksanaan simposium sejumlah kandidat juga meminta partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, tidak lagi membuka peluang terhadap kandidat lain.

Seperti yang disampaikan, Wakil ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Nurpati. Ia menegaskan, Demokrat sebagai partai yang konsisten tidak boleh mengingkari proses. Serta tidak membuka peluang terhadap kandidat lain yang tidak mengikuti tahapan di partai.

“Forum simposium adalah bagian dari mekanisme dan tahapan di partai, jadi kami tidak fokus lagi membuka peluang kepada kandidat lain,” tegas Nurpati, Rabu 29 September 2017 lalu.

Andi Nurpati yang juga salah satu kandidat wakil Gubernur ini, mengatakan di internal partai Demokrat memiliki 3 kader yang maju di perhelatan tersebut. Tetapi semuanya harus mengikuti tahapan, serta tidak ada perlakukan istimewa bagi kader internal.

“Ada 3 kader Tentu menjadi perbincangan di DPP siapa diantara kita yang dipilih. Soal Peluang semua sama dan nantilah majelis tinggi yang memutuskan,” pungkasnya.