MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Andi Erna Suriani eks Ketua RW 01 di Kelurahan Manuruki, Kecamatan Tamalate sangat keberatan dengan adanya pelaksana jabatan (Pj) yang ditunjuk oleh Walikota Makassar.
Hal itu diungkapkannya saat ikut dalam barisan Aliansi Masyarakat Makassar Peduli RT/RW melakukan unjuk rasa menolak pemecatan 5.972 ketua RT/RW oleh Wali Kota Ramdhan ‘Danny’ Pomanto didepan gedung Balai Kota Makassar pada Senin (21/3/2022).
“Saya termasuk orang yang dilengserkan, padahal saya menjabat sebagai ketua RW 01 di Kelurahan Manuruki, RW 01 yang terbaik. Itu yang selama ini saya dapat dari kelurahan,”ujarnya.
Erna menduga pergantian ketua RT/RW yang belum berakhir masa jabatannya dengan Pj sarat akan politik.
“Saya sempat bertanya sama Lurah saya, kenapa kami – kami yang bukan pendukung pak dani dilengserkan? Tapi pak lurah kami tidak bisa menjawab apa – apa. Nah ini berarti bukti bahwa ini adalah syarat politik, dan ini sangat tidak sesuai dengan demokrasi yang ada di Makassar,”terangnya.
Melalui aksi tersebut, eks Ketua RW 01 Kelurahan Manuruki ini mendesak Walikota Makassar agar mencabut pelaksana jabatan RT/RW dan melaksanakan pemilihan.
“Jadi saya menuntut agar PJ yang ditentukan oleh pak walikota dihentikaan. Yang kedua, mendesak dilakukan pemilihan RT/RW kota makassar dalam waaktu secepaat cepaatnya,”tegasnya.
“Untuk itu saya mohon untuk segara melakukan pemilihan langsung yang sesuai dengan pilihan rakyat. Bukan pemilihan dari orang-orang pak Danny Pomanto,”tambahnya.
Draft Pemilu Raya Akan Disampaikan Saat Perwali Terbit
Massa diterima oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Harun Rani. Kendati demikian, aksi adu mulut sempat mewarnai pertemuan tersebut sebelum akhirnya berhasil dilerai oleh Satpol PP.
Usai menerima massa tersebut, Harun Rani mengatakan bahwa draft tentang pemilu raya sedang berproses. Pihaknya baru akan menyampaikan secara resmi jadwalnya jika perwalinya telah terbit.
“Draftnya sudah ada, karena pasti akan kita konsultasikan ke tim ahli, bagian hukum, dan itu sampai di provinsi. Jangan sampai mereka berpikir bahwa perwali itu dibuat langsung di tetapkan, tidak. Semua perlu proses,” katanya.
Terkait penolakan penunjukan Pj RT/RW, Harun meminta mereka untuk bersabar. Menurutnya masih ada kesempatan bagi mereka untuk ikut pemilihan.
“Kalau Anda baik, Anda berguna bagi masyarakat dan peduli kepada masyarakat jangan ragu pasti dipilih lagi,” katanya.