SULSELEKSPRES.COM – Mantan kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera menolak keras diselenggarakannya aksi reuni 212.
Dia mengaku keberatan lantaran aksi ini dianggap sudah keluar dari esensi. Sebagai alumni peserta aksi bela Islam 212, dirinya melihat kalau reuni tetsebut tidak lebih dari bentuk politisasi agama Islam.
BACA: Fahri Hamzah: HRS Akui Ada Jasa Kyai Ma’ruf Amin di Aksi 411/212
“Kita berhentilah mengeksploitasi Islam, mempolitisasi agama ini untuk kepentingan politik tertentu,” kata Kapitra dilansir dari Detikcom di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/11/2018).
Penolakan Caleg PDIP ini juga lantaran aksi tetsebut disebutnya banyak kejanggalan dan keanehan.
BACA: 3 Alasan Pihak Prabowo-Sandi Curigai Ratna Sarumpaet Titipan Kubu Jokowi-Ma’ruf
“Bagi kami, Reuni 212 tidak lebih daripada merayakan kejahatan orang lain yang lagi jalani hukuman atas kejahatannya. Itu terlalu bagi kami, terlalu kejam bagi kami, sementara kami melihat seolah-olah Islam penuh dendam dan amarah,” katanya.
Selain itu, Kapitra memandang panitia dari reuni 212 mayoritas berasal dari tim sukses pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga Uno.
BACA: Disebut Cocok Debat dengan Vicky Prasetyo, Begini Reaksi Rocky Gerung
“Dan kami melihat itu kampanye terselubung, meskipun Prabowo-Sandi tidak hadir, tetap saja orang melihat bahwa itu sudah memihak,” katanya.
Kapitra sendiri diketahui akan membuat aksi tandingan. “Kami sudah mengajukan surat kepada Kepolisian RI melalui Direktorat Intelkam Polda Metro, akan juga mengadakan aksi yang sama, aksi kontemplasi 212,” ujar dia.
Diketahui, aksi reuni 212 ini direncanakan akan digelar 2 Desember 2018. Aksi ini disebut sebagai ajang silaturahmi yang akan diisi oleh tauziah sekaligus memperingati memperingati Maulid Nabi.
(*)