BONE, SULSELEKSPRES.COM – Putra Menteri Pertanian RI, Andi Amar Ma’ruf Sudirman bersama 22 milenial team menggelar diskusi dan silahturahmi dengan kalangan pemuda bertajuk “Saatnya Kita Di Dengar, yang berlangsung di Cafe Teras, Minggu (7/1/2023).
Dalam acara tersebut dipandu oleh Andi Mattuju sebagai moderator dengan melibatkan tiga panelis, yakni Ketua Hipmi Bone Andi Sinrang, Praktisi Wirausahawan dan Citizen Jurnalis TV Zulfah Madinatul Munaqisyah, serta Sekretaris HMI Cabang Bone Aly Arsandi.
Dimana dalam momentum tersebut Andi Amar Ma’ruf yang bakal mewakafkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif DPR RI, dari Partai Gerindra Nomor urut 2 mendapatkan banyak pertanyaan dari sejumlah panelis dan para audiens, mulai dari persoalan ekonomi, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan peningkatan UMKM. Serta hingga alasannya untuk menjadi caleg DPR RI.
Dia mengungkapkan bahwa dalam suasana politik yang semakin kompleks, sekelompok politisi dengan pengalaman yang panjang mengambil sikap yang berani dan jujur terkait dengan perubahan yang mereka inginkan. Mereka menilai bahwa selama ini terlalu banyak perhatian diberikan kepada pertandingan politik pribadi dan program bantuan yang tidak selaras dengan kebutuhan ekonomi masyarakat.
“Kami ini sudah kesal selama ini. Banyak wakil rakyat, tapi program kasih bantuan diberikan kepada orang-orang yang tidak membutuhkan, sedangkan yang benar-benar membutuhkan teriak-teriawi,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan fenomena di mana program bantuan ekonomi seringkali tidak mencapai sasaran yang seharusnya. Alih-alih membantu yang membutuhkan, banyak bantuan justru mengalir ke pihak yang tidak sepenuhnya memerlukannya. Pengusaha muda ini menegaskan bahwa perubahan drastis diperlukan untuk mengatasi ketidaksetaraan ini.
“Jika terpilih, kita akan merancang undang-undang, merancang anggaran, dan juga mengawasi implementasinya sesuai dengan teknis kebutuhan di lapangan. Bukan sesuai dengan apa yang populer di Google, bukan sesuai dengan apa yang dibahas oleh orang-orang di atas, tapi bagaimana pendapat dan aspirasi masyarakat yang ada di bawah,” ucapnya.
Ia menekankan pentingnya mendengarkan suara masyarakat secara langsung dan tidak hanya mengikuti tren atau pendapat dari pihak-pihak tertentu. Dalam pandangannya, fokus utama haruslah memastikan bahwa undang-undang dan kebijakan yang dibuat benar-benar bermanfaat dan relevan bagi kebutuhan masyarakat di tingkat dasar.
“Kami sudah tidak perlu lagi mencari kepentingan pribadi. Kami punya waktu untuk mendengarkan apa yang dibawa masyarakat, untuk kemudian merepresentasikannya dalam keputusan yang diambil,” tambahnya lagi.
Satu persatu pertanyaan pun mendapat jawaban dari Andi Amar, dan jawaban tersebut membuat peserta diskusi kagum, karena Andi Amar tidak menjanjikan sesuatu justru mengatakan sudah melakukan beberapa hal dan berbuat sesuai apa yang menjadi pertanyaan para peserta, selain itu banyak gagasan dan ide yang juga dipaparkan olehnya.
“Alhamdulillah saya tipe orang yang tidak suka menjanjikan seseorang, karena saya lelah mendengarkan keluhan masyarakat yang sering dijanji namun tidak direalisasikan, makanya saya tidak pernah mau berjanji, siapa lagi yang akan memperjuangkan hak hak pemuda kalau bukan dari pemuda itu sendiri, untuk itu saatnya pemuda didengar,” paparnya.
Hadirnya Andi Amar Ma’ruf di tengah pemuda di Kabupaten Bone membuktikan bahwa anak milenial bisa berbuat banyak baik itu melalui gagasan atau ide. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya aksi atau program yang telah dilakukan Amar khususnya di Kabupaten Bone.
Menjawab pertanyaan dari salah satu peserta bahwa apa motivasinya terjun ke dunia politik dengan maju sebagai salah satu calon anggota legislatif, Amar menjawab sudah muak dengan Anggota legislatif yang memberikan bantuan kepada masyarakat yang justru tidak membutuhkan, sementara yang membutuhkan malah tidak dapat.
“Salah satu gagasan yang saya tawarkan maju sebagai caleg itu hanya satu, bagaimana mensejahterakan masyarakat Sulsel khususnya di Kabupaten Bone, bagaimana caranya itu banyak, baik melalui kesehatan, pendidikan atau lain-lain,” pungkasnya.
Amar berharap output dari kegiatan diskusi ini untuk dirinya pribadi bahwa dia memang ingin mendengar masalah dari masyarakat terutama anak muda, bagaimana mereka merasa sudah didengar, dan mereka merasa apa yang mau disampaikan baik itu secara pribadi bukan sebagai caleg.
Yusnadi