Apa saja jenis obat yang bisa bikin gangguan pendengaran?

Ilustrasi obat- obatan/ INT

SULSELEKSPRES.COM – Sebagian besar orang akan memilih obat jika mengalami sakit yang dianggap masih ringan, tanpa melalui resep dokter. Hal tersebut sah- sah saja, namun perlu diperhatikan dan dijaga takarannya, sebab menurut American Speech-Language-Hearing Association, setidaknya ada 200 jenis obat bebas dan resep yang dapat menyebabkan hilangnya kemampuan mendengar.

Lantas, apa saja jenis obat-obatan tersebut?

1. Obat penghilang rasa sakit

Mungkin obat jenis ini kerap kali Anda minum ketika diserang nyeri atau sakit di bagian tubuh. Ya, para ahli telah menyatakan bahwa obat penghilang rasa sakit seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, dan diklofenak dapat memengaruhi fungsi pendengaran Anda.

Sebenarnya, semua obat itu aman untuk dikonsumsi ketika Anda sakit. Namun, penggunaan yang sembarangan dan tidak sesuai aturan akan menimbulkan dampak buruk bagi pendengaran Anda. Dilansir dari WebMD, penggunaan aspirin sebanyak 8-12 tablet per hari akan berisiko tinggi menyebabkan kemampuan pendengaran hilang.

2. Obat antibiotik

Ketika Anda mengalami infeksi akibat bakteri, biasanya dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi gangguan kesehatan yang Anda alami. Akan tetapi, hati-hati, jangan sampai Anda minum obat antibiotik ketika memang sedang tidak mengalami infeksi akibat bakteri ataupun minum obat ini tidak sesuai aturan. Misalnya saja, obat yang seharusnya diminum sampai habis, justru tidak dilakukan ataupun Anda harusnya sudah berhenti minum obat antibiotik, tapi Anda tetap minum obat tersebut tanpa sepengetahuan dokter.

Hal-hal seperti itu yang akan meningkatkan risiko gangguan pendengaran. Jenis antibiotik yang sudah terbukti memiliki dampak seperti ini yaitu aminoglycoside, vancomycin, erythromycin, dan streptomycin. Sebagian besar kasus, masalah pendengaran akibat obat antibiotik adalah orang dengan penyakit ginjal atau orang yang telah memiliki riwayat gangguan kesehatan telinga.

3. Obat diuretik

Obat diuretik ini biasanya diberikan pada orang yang memiliki masalah pada fungsi ginjal, hipertensi, dan penyakit jantung. Jenis obat diuretik yang punya dampak pada pendengaran adalah furosemide (Lasix), bumetanide, dan ethacrynic acid.

Penggunaan obat diuretik dosis besar dalam jangka panjang dapat merusak bagian dalam telinga, yang kemudian menyebabkan kemampuan pendengaran menurun hingga tidak bisa mendengar.
Obat kemoterapi

Obat kemoterapi dirancang untuk membunuh sel-sel kanker yang sedang berkembang, dan ini termasuk sel normal. Oleh karena itu, pasien dengan kanker biasanya akan mengalami efek samping jangka panjang yaitu gangguan pendengaran.

Biasanya, obat kemoterapi yang langsung menyebabkan hal ini terjadi yaitu cisplatin, cyclophosphamide, bleomycin, dan carboplatin. Gangguan pendengaran akibat obat kemoterapi, sebagian besar akan terjadi permanen atau tidak dapat kembali normal. Namun, tentunya setiap pasien akan berbeda-beda. Maka dari itu, sebaiknya konsultasikan pada dokter jika Anda mengalami masalah pendengaran setelah kemoterapi.

SUMBER: Hellosehat.com