MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Keputusan PSSI menghentikan kompetisi sepakbola Indonesia di tahun 2020 ini masih menyisakan kontroversi. Meskipun, pembatalan ini atas dasar tidak terbitnya izin keramaian dari pihak kepolisian.
Setelah PSSI mengambil sikap, sejumlah insan sepakbola turut angkat bicara. Berbagai sudut pandang mulai muncul, ada yang merasa kecewa, ada yang pasrah, dan ada yang mengambil sisi baiknya.
Salah satu argumen juga turut dilontarkan oleh asisten pelatih PSM Makassar, Herrie Setiawan. Pria berkepala plontos itu juga tidak bisa banyak menanggapi. Ia hanya mengambil sisi positif dari penundaan kompetisi ini.
Sebab, menurutnya, penundaan laga ini mungkin saja bakal berimbas banyak pada performa tim. Akan tetapi, bagi Heri tidak ada kata terlambat. Ia optimis bisa memberikan persiapan yang cukup untuk para pemain PSM Makassar.
“Saya selalu berpikir positif. Pasti ini yang terbaik Allah kasih buat kita. Dengan ditundanya liga kita ambil hikmahnya saja. InsyaAllah masih banyak waktu untuk prepare segalanya,” ujarnya.
Lebih jauh Heri mengatakan, penghentian liga ini juga tidak akan mengurangi kualitas PSM Makassar dalam melahirkan generasi emas sepakbola Indonesia.
Terlebih lagi, saat ini usia PSM sudah menginjak 105 tahun dan hal itu dianggap sebagai simbol kematangan sebuah tim.
“PSM sudah berusia 105 tahun. Waktu yang sudah cukup lama sebagai tim legenda kebanggaan warga Makassar khususnya dan Sulsel umumnya. PSM telah banyak melahirkan talenta-talenta emas sepakbola, yang tentu menjadi aset bagi Indonesia.”
“Kita tahu kan, mulai dari Anwar Ramang sampai sekarang ada Asnawi Mangkualam Bahar. Mudah-mudahan kedepannya juga bisa melahirkan Ramang muda demi kemajuan sepakbola indonesia dan PSM khususnya,” jelasnya.
Dengan begitu, secara tidak langsung coach Heri juga menginginkan kembalinya kompetisi dalam waktu dekat. Akan tetapi tampaknya hal itu sulit diwujudkan, sebab keputusan PSSI tudak bisa digugat kembali.