SULSELEKSPRES.COM – Pernahkah kamu merasakan emosi negatif yang sangat intens hingga kamu merasa tidak memiliki kontrol terhadap kondisi emosionalmu? Tentunya jika kamu pernah mengalami hal ini, ada rasa frustasi di dalam diri karena tidak bisa mengendalikannya.
Nah, bagi kamu yang ingin merasa lebih tenang atau ingin mengubah perspektif hidup menjadi lebih positif, ada baiknya jika kamu mulai mempelajari stoicism. Ini merupakan suatu filosofi yang sudah ada sejak sejak berabad-abad lalu. Perilaku stoik ini menekankan ketenangan pada individu ketika menghadapi perasaan atau situasi yang sulit.
Gaya hidup ini sangat efektif untuk membantumu berpikir lebih logis, membuat perasaan lebih tenang, dan juga memutuskan segala hal tanpa gegabah. Terdengar menarik bukan? Bagi kamu yang tertarik untuk menerapkan stoicism dalam kehidupan sehari-hari, ketahui bacanya berikut ini!
Cara Menerapkan Stoicism Sehari-hari
Dasar-dasar filosofi stoik adalah pemahaman bahwa satu-satunya hal yang bisa seseorang kontrol adalah persepsi dan perilaku pribadi terhadap suatu hal. Semua hal lainnya yang tidak bisa kamu kontrol seperti apa opini orang terhadapmu atau suatu kejadian di masa depan yang belum pasti seharusnya tidak dibiarkan menjadi penyebab perasaan negatif karena.
Nah, inilah beberapa perilaku yang bisa kamu lakukan sehari-hari yang mencerminkan pemikiran tersebut:
1. Mengurangi investasi emosional pada hal-hal di sekitarmu
Ketika kamu mengikat kebahagiaanmu pada sesuatu seperti pekerjaan, kesuksesan, atau hubungan, ada risiko bahwa perasaan positif yang kamu rasakan bisa hilang ketika hal-hal tersebut tidak kamu miliki.
Kamu telah memberikan investasi dalam bentuk emosi yang terlalu kuat pada suatu hal yang mudah berubah, jadi secara tidak langsung kamu telah memberikan kontrol atas kebahagiaanmu.
Inilah hal yang para penganut stoik berusaha hindari. Untuk menerapkan stoicism, kamu perlu melepaskan genggaman emosional terhadap hal-hal tersebut.
Buat kebahagiaanmu muncul dari suatu tujuan hidup, seperti membantu orang lain atau membahagiakan diri sendiri. Kamu juga bisa lebih memfokuskan kebahagiaan terhadap hal-hal kecil yang ada di sekitarmu.
2. Lebih sering bersyukur
Menurut ajaran stoicism, rasa tamak atau ketidakpuasan hanya akan menimbulkan perasaan negatif yang tidak berujung. Kunci untuk merasa cukup dan bahagia adalah dengan merasa bahwa kamu telah memiliki segala hal yang kamu butuhkan.
Percaya dengan pernyataan tersebut memang menjadi hal yang sulit, terutama jika nyatanya kamu masih membutuhkan banyak hal. Maka dari itu, penganut stoik menekankan pentingnya bersyukur.
Dengan mensyukuri apa yang kamu miliki saat ini, kamu cenderung memiliki kesehatan mental yang baik karena lebih bahagia atas bermacam-macam rezeki yang terkadang tidak orang sadari.
3. Melatih persepsi internal
Kamu tidak bisa mengontrol apa yang orang pikirkan tentangmu. Satu-satunya pikiran yang bisa kamu ubah secara yakin adalah dirimu sendiri.
Bahkan jika suatu kejadian buruk terjadi, kamu bisa melatih pikiranmu untuk memiliki persepsi yang lebih positif. Dengan ini, kondisi emosional yang kamu rasakan terhadap kejadian tersebut bisa menjadi lebih baik.
Mengobservasi masalah dan kejadian negatif dengan cara ini bisa membantumu untuk melihat sisi baik dari segala hal. Kemudian, kamu juga bisa merasa lebih tenang karena kamu mengetahui bahwa kejadian buruk itu tetap bisa membawa pelajaran di kemudian hari.
4. Lebih sering meditasi
Meditasi adalah aktivitas yang bertujuan untuk memfokuskan pikiran terhadap masa kini. Seringkali, banyak orang terlalu sibuk untuk memikirkan masa lalu atau masa depan hingga kehilangan pengalaman yang sebenarnya sedang berlangsung.
Dengan meditasi, kamu belajar untuk tidak gegabah dan menghargai ketenangan, sama dengan poin-poin penting stoicism. Dengan menerapkan stoicism melalui meditasi, kamu juga bisa sambil menjaga kesehatan mental. Terdapat banyak sekali Manfaat Lain Meditasi untuk Kesehatan Mental yang perlu kamu ketahui.
Sumber: halodoc.com