MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar terus bergerak membangun literasi warga kota anging mamiri.
Salah satu motode yang dilakukan yakni menjalin kolaborasi dengan pasca sarjana Universitas Fajar dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia yang cerdas di era digital.
Dalam kolaborasi ini, salah satu kegiatan yang dilaksanakan yakni pelaksanaan seminar yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari mahasiswa, Aparat Sipil Negara lingkup Pemkot Makassar, serta kalangan wartawan.
Kepala Dinas Komunikasi dan informatika Kota Makassar, Ismail Hajiali mengakui jika pihaknya sangat intens mendorong proses perubahan kota menjadi kota Smart yang terdepan di Indonesia dengan tetap memberi penguatan pada akar kearifan lokal yang bernama Sombere.
Literasi itu penting jika sebuah kota ingin bertransformasi sebagai kota cerdas. Pembangunan manusia melalui literasi menjadi hal yang utama. Percuma jika hanya sistem dan perangkat nya yang canggih tanpa disertai masyarakat yang cerdas. Smart city itu gabungan antara sistem yang cerdas dengan warga kota yang cerdas.
“Makanya, kolaborasi dengan berbagai stakholder, termasuk pascasarjana Unifa menjadi strategi kita dalam melahirkan kota cerdas di kota Makassar,” ungkap Ismail Hajiali saat membuka seminar yang bertema The Future Communication di kota Makassar, Kamis, (8/11/2018).
Pada kesempatan ini, Ismail juga menyampaikan sejumlah capain yang telah dilakukan pemerintah kota Makassar yang saat ini tengah bertransformasi menjadi kota cerdas.
“Infrastruktur jaringan telekomunikasi terus dibangun. Saat ini, sejumlah ruang publik di support dengan jaringan internet gratis, sistem CCTV kota terus dikembangkan termasuk penambahan jumlah kamera pengawas. layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat 112 semakin banyak di akses oleh warga untuk mendapatkan layanan publik,” tambahnya lagi.
Terpisah, Dekan Fakultas Pascasarjana Universitas Fajar, Abdul Samad, kepada wartawan mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus berusaha terlibat dalam menciptakan budaya masyarakat yang sadar akan literasi.
“Ini era kolaborasi. Perkembangan teknologi sangat kompleks dan banyak tantangan yang harus dihadapi secara bersama. Makanya diskusi hari ini sangat penting, apalagi audiensnya dari berbagai kalangan yang berbeda,” kata Abdul Samad.
Seminar, sehari ini menampilkan pembicara, Muhammad Hamzah dengan materi Algoritma sebagai penguasa baru, Mila karmila dengan materi Eksistensi Radio di Era Digital, Supryadi dengan judul materi Inovasi Mindset, Anugera Amir dengan judul materi Branding, serta Kurniawan dengan materi Gerakan Kekinian Public Relation di Era Digital.