MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) kota Makassar membenarkan adanya pemanggilan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, untuk dimintai keterangan terkait laporan yang masuk.
Diketahui, beberapa waktu lalu tim hukum pasangan calon walikota dan wakil walikota Makassar 2020 nomor urut 1, Mohammad Ramdhan Pomanto – Fatmawati Rusdi, melaporkan Nurdin Abdullah kepada pihak Bawaslu Makassar.
Laporan ini atas dugaan tindakan tidak netral yang dilakukan oleh kepala daerah, dalam hal ini Gubernur Sulawesi Selatan, yang terindikasi memberikan instrukai kepada penjabat walikota Makassar, Rudy Djamaluddin, untuk mengakomodir jajarannya dan mengarahkan dukungan suara ke salah satu paslon di (9/12/2020) mendatang.
Dengan begitu, ketua Bawaslu kota Makassar, Nursari, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima keterangan dati Gubernur Sulsel dan Penjabat walikota Makassar terkait laporan yang diterima Bawaslu.
“Tadi sudah diklarifikasi di zoom. Ini kan ada laporan masyarakat, kebetulan Pj (Rudy Djamaluddin) dan Gubernur (Nurdin Abdullah), berstatus sebagai terlapor. Maka kami klarifikasi sekaitan dengan pelaporan itu,” jelas Nursari kepada awak media.
“Kami klarifikasi yang bersangkutan sekaitan dengan laporan tadi. Kita sudah undang dan yang bersangkutan sudah memberikan keterangan tadi via zoom,” lanjutnya, Rabu (25/11/2020) sore.
Terkait isi keterangan yang disampaikan oleh pihak terlapor, Nursari enggan membeberkan dengan rinci, poin-poin apa saja yang menjadi klarifikasi dari Gubernur Sulsel dan Pj walikota Makassar.
“Dia hadir via zoom. Soal muatan keterangannya kami belum bisa sampaikan sekarang,” beber Nursari.
Di tempat terpisah, Nurdin Abdullah menegaskan bahwa dirinya tetap menjaga netralitas di pemilihan walikota dan wakil walikota Makassar 2020. Bahkan dia menampik terkait isu khususnya dalam hal.memberikan dukungan kepada paslon tertentu.
“Saya tidak pernah bikin apa-apa. Pernah tidak kamu dengar saya pidato di mana-mana menyinggung soal paslon, itu hoax. Saya juga tidak pernah singgung orang. Tidak pernah dukung mendukung,” jelas Nurdin.