MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pasca mendapatkan surat tugas dari DPP Partai Demokrat, Bakal Calon Gubernur Sulsel Ichsan Yasin Limpo (IYL) langsung tancap gas untuk menarik simpati masyarakat Kabupaten Bone.
Melalui Ketua PMI Sulsel adik kandung Gubernur Sulsel dua periode Syahrul Yasin Limpo (SYL) itu, kembali turun untuk membantu masyarakat yang ada di daerah kelahiran bakal Calon gubernur Nurdin Halid dan Bakal Calon Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Tokoh kemanusiaan itu juga tidak ingin banyak orang yang tahu, Ichsan yang memang sejak dulu dikenal sebagai tokoh yang peduli terhadap aksi kemanusiaan, memfasilitas kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Bone yang mengalami kecelakaan di Tawau Malaysia.
Kabar IYL memfasilitasi kepulangan Intan, warga Desa Tanete, Kecamatan Cina, Bone, diketahui setelah staf Humas PMI Sulsel membeberkan evakuasi yang dilakukan jajarannya, setelah Intan tiba di Pelabuhan Parepare, melalui KM Bukit Siguntang, Kamis (2/11/2017) dini hari.
Humas PMI Sulsel, Muhammad Supriadi menuturkan, pemulangan Intan ke kampung halamannya atas inisiatif IYL, setelah mendapat kabar dari PMI Kalimantan Utara mengenai adanya TKI yang kecelakaan di Malaysia.
“Beliau (IYL) langsung meminta untuk menindaklanjuti, termasuk mencari tahu alamat Ibu Intan di Bone. Setelah itu, kami bekerjasama dengan PMI Kalimantan Utara melalui program Restory Familiyk Link bersama BP3TKI memfasilitasi kepulangannya,” beber Supriadi, melalui rilis tim media IYL-Cakka, kepada Sulselekspres.com, Minggu (5/11/2017).
Menurut dia, setelah bekerjasama untuk pemulangan Intan, IYL kembali mengintruksikan untuk mengevakuasi dan mengantar langsung perempuan itu sampai ke kediaman keluarganya di Tanete, Bone, melalui kendaraan ambulance yang disiapkan khusus di Parepare.
“Alhamdulillah, Bu Intan sudah tiba di kediaman keluarganya, setelah kami melakukan penanganan medis terlebih dahulu,” ungkap Adi, sapaan akrab Supriadi.
Terkait langkah pemulangan TKI tersebut IYL, yang sebelumnya juga sempat memfasilitasi kepulangan TKI asal Bantaeng, mengaku jika hal tersebut menjadi tanggungjawabnya dalam menjalankan aksi-aksi kemanusiaan. Apalagi, PMI Sulsel dan PMI di Indonesia, setiap saat menjalin koordinasi.
“Ini memang salah satu program kami di PMI mempertemukan keluarga yang terpisah, baik pada masa damai atau masa darurat. Dan itu semua merupakan kerja-kerja kemanusiaan. Harapan kita, semoga keluarga ini bisa berkumpul bersama lagi,” ungkap mantan Bupati Gowa dua periode itu.
Sementara itu, keluaga Intan, menyampaikan rasa haru dan terima kasihnya kepada PMI dan BP3TKI, terutama ke IYL yang telah memfasilitasi kepulangan Intan sampai ke kediaman keluarga di Bone. Pihak keluarga, mengaku sempat khawatir mengenai kondisi Intan. Namun, setelah mendapat kabar, IYL mengambil langkah memulangkan, barulah mereka sedikit lega.
“Terima kasih. Kami merasa sangat terbantu dengan ketulusan bapak (IYL) memfasilitasi kepulangan keluarga kami, Sampaikan salam hormat dan tulus kami ke beliau,” tutur salah seorang keluarga dekat Intan, seperti yang disampaikan ke staf PMI itu.
Sekadar diketahui, Palang Merah Sulawesi Selatan (PMI) Sulsel selama kurung waktu 2017 telah memfasilitasi empat orang TKI asal Sulawesi Selatan yang dideportasi dari Malaysia untuk kembali ke kampung halamannya.