SULSELEKSPRES.COM – Sebuah bom bunuh diri di pusat ibukota Kabul, Afghanistan menewaskan 95 orang dan menyebabkan 158 orang lainnya terluka, seperti disampaikan pejabat setempat.
Pemerintah Afghan mengecam pengeboman tersebut sebagai kejahatan melawan kemanusiaan, dan menuduh Pakistan menyediakan bantuan pada para penyerang.
Taliban menguasai sebagian besar wilayah Afghanistan dan sejumlah bagian di negara tetangga Pakistan.
Pakistan membantah mendukung militan yang melakukan serangan di Afghanistan. Pada bulan ini, AS mengurangi bantuan keamanan untuk Pakistan, dengan mengatakan negara tersebut gagal untuk menangani jaringan teroris di wailayahnya.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden AS Donald Trump menyerukan “tindakan tegas” terhadap Taliban.
“Saya mengecam serangan bom mobil yang kejam di Kabul pada hari ini yang menyebabkan sejumlah warga sipil yang tidak bersalah meninggal dan ratusan lainnya terluka. Serangan mematikan ini menegaskan kembali tekad kami dan bahwa Afghanistan merupakan mitra kami,” kata dia.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan: “Serangan terhadap warga sipil yang tidak pandang bulu ini merupakan sebuah pelanggaran hak asasi dan hukum kemanusiaan yang serius, dan tidak dapat dibenarkan.”
Di Prancis, lampu Menara Eiffel dimatikan pada Sabtu malam sebagai penghormatan bagi korban tewas dan terluka.
Walikota Paris Anne Hidalgo menyampaikan pernyataan melalui Twitter. “Kota Paris dan warga Paris bersama dengan rakyat Afghan yang sekali lagi menghadapi kebiadaban teroris,” kata dia.
Serangan tersebut merupakan yang mematikan di Kabul dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Oktober lalu, 176 orang tewas dalam serangan bom di sejumlah wilayah Afghanistan dalam satu pekan. Pasukan keamanan negara tersebut khususnya banyak menjadi korban Taliban, yang ingin menerapkan hukum Islam yang ketat di negara tersebut.
Pada Mei lalu, 150 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di Kabul. Taliban membantah keterlibatannya, namun pemerintah Afghanistan menyebutkan kelompok Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban, melakukan serangan dengan dukungan dari Pakistan.