MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Alur distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin dari Kota Makassar ke Pulau Kodingareng diblokir oleh Polair Polda Sulsel, Sabtu (18/7/2020).
Penghentian distribusi bensin tersebut berlangsung di Pelabuhan Kayu Bangkoang, kota Makassar.
Menurut keterangan salah satu warga yang hendak menuju Pulau Kodingareng Lompo, Jumina, pemblokiran BBM ke Pulau Kodingareng memang benar dilakukan.
“Waktu kapal mau menyeberang ke Pulau Kodingareng, ada anggota Polair suruh turunkan semua bensin yang mau dibawa ke Pulau Kodingareng Lompo. Jadi di keluarkan semua,” terang Jumina.
Menurut Jumina, tindakan yang dilakukan Polair tersebut tentu merugikan masyarakat kodingareng. Sebab masyarakat di Kodingareng tidak bisa betaktivitas maksimal, terlebih lagi, bensin merupakan salah satu barang yang vital.
“Sudah pasti distributor, pedagang dan nelayan mengalami kerugian yang besar, karena bensin yang harusnya mereka jual, diblokir oleh Polairut. Itu belum termasuk nelayan yang tidak dapat melaut,” terangnya.
Menurut istri nelayan yang sehari-harinya berjualan di Pulau Kodingareng tersebut mengatakan, pemblokiran BBM untuk masyarakat Kodingareng merupakan perintah Boskalis dan PT Benteng Lautan Indonesia.
Kemungkinan tersebut dinilai sangat mungkin, karena hal ini terjadi pada saat para nelayan dan perempuan Pulau Kodingareng menolak tambang pasir laut yang dilakukan Boskalis di wilayah tangkap nelayan.
“Kentara ji pak, ini caranya PT Boskalis untuk membunuh kami semua yang ada di Pulau Kodingareng Lompo, khususnya para nelayan dan perempuan. Kalau kami semua mati, Boskalis bebas menambang. Ini pasti maunya Boskalis,” lanjutnya sembari meneteskan air mata.
Ia kemudian meminta kepada semua masyarakat untuk sudi membantu para nelayan agar bisa lepas dari penderitaan akibat tambang pasir laut yang dilakukan Boskalis.
“Tolong kami. Selamatkan kami. Kami sedang dijajah oleh kapal penambang Belanda. Kami menolak tambang pasir laut, karena di laut sumber hidup kami”, harapnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Polair terkait penghentian distribusi bensin ke Pulau Kodingareng tersebut.