MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Penggerukan pasir laut di pesisir pantai Galesong raya oleh PT. Boskalis untuk menimbun Centre Point of Indonesia (CPI) yang menimbulkan efek kerusakan lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat membuat Bupati Takalar meminta menghentikan kegiatan tersebut.
Bupati Takalar Syamsari Kitta, dengan tegas meminta agar aktivitas penambangan pasir dihentikan dan wilayah Galesong serta Sanrobone dikeluarkan dari zona tambang pasir laut.
BACA:Â Akibat Tambang Pasir CPI, Pemakaman di Galesong Terancam Hilang
Karena, menurutnya efek kerusakan lingkungan yang paling menyita perhatian publik yakni abrasi menyebabkan area pemakaman umum di Dusun Sampulungan Caddi, Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara terbongkar dan membuat tulang manusia berserakan dipesisir pantai.
“Kami sudah sampaikan ke Pak gubernur kiranya tambang pasir laut di Takalar di hentikan dan perairan Takalar dikeluarkan dari Zona Tambang Pasir Laut,” tegasnya, Selasa (20/11/2018).
BACA:Â Ngeri, Jenazah Hanyut Dilaut Akibat Tambang Pasir Royal Boskalis dan Jan De Nul
Dia menambahkan pihaknya akan melakukan upaya untuk melakukan pencegahan dari dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pengerukan pasir yang sangat masif di wilayaj Galesong.
Hal itu dilakukan untuk menekan jumlah korban agar tidak banyak lagi. “Ini merupakan tanggung jawab kami selaku pemerintah daerah untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana,” katanya lagi.
BACA:Â Imbas Pengerukan Pasir CPI, Warga Kehilangan Rumah Hingga Mata Pencaharian
Bupati Takalar menyatakan telah mengarahkan untuk memindahkan sementara kerangka tulang berserakan dibibir pantai, ke wilayah yang tidak terdampak abrasi.
“Terkait abrasi, kami akan pikirkan rehabilitasi dan upaya pencegahan agar tidak memakan korban lebih besar, jadi kami akan koordinasikan mulai aparat desa sampai dengan OPD yang berwenang, seperti BNPBD, Dinas PUPR, Sosial serta berkoordinasi dengan instansi vertikal, sehingga banyak yang bisa memikirkan dan terlibat,” jelasnya.
Dari data Pemerintah Kabupaten Takalar tercacat sebanyak 8 kerangka tulang telah dikumpulkan oleh pemerintah desa setempat untuk dipindahkan ke area yang aman.