Untuk itu, melalui kesempatan ini Iskandar pun mengajak masyarakat Bacukiki agar selalu menjaga hasil – hasil pembangunan khususnya pada wilayah Bacukiki.
“Kita harusnya selalu bersyukur dengan banyaknya pembangunan yang ada di Bacukiki. Ini bukti kepedulian Pemerintah kepada masyarakat Bacukiki yang tidak menginginkan masyarakat disini merasa termarginalkan,” urainya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Anwar Saad saat membuka acara mengatakan bahwa kegiatan Edukasi dan Rembuk Warga dalam rangka padat karya ini adalah program rutin Dinas Tenaga Kerja yang filosofinya adalah padat karya untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.
“Konsepnya dengan memperkerjakan dan memberdayakan masyarakat pada pelaksanaannya. Yang secara otomatis dapat menyerap tenaga kerja penganggur dan secara linear diharapkan mampu meningkatkan akses bagi kegiatan ekonomi di pedalaman,” bebernya.
Terpisah, Andi Sunra salah satu Kepala Seksi pada Dinas Tenaga Kerja Kota Parepare yang juga sebagai penanggung jawab program Padat Karya ini menjelaskan tata cara pelaksanaan program padat karya dengan membentuk kelompok masyarakat pada pelaksanaannya.
“Jadi untuk pelaksanaannya akan dibentuk kelompok dari kesepakatan masyarakat, dan warga yang masuk dalam kelompok program ini adalah pekerja, serta mereka akan mendapatkan honor atas pekerjaan tersebut,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, program padat karya pada Kelurahan Lemoe ini akan mempekerjakan masyarakat pada pembangunan infrastruktur yaitu pengerasan jalan di wilayah Bilalangnge dengan panjang jalan kurang lebih 400 meter.