MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Jumlah korban KM Arista yang terbalik di Perairan Makassar pada Rabu (13/6/2018) lalu hanya mencapai 43 orang. Namun, sehari setelahnya, jumlah korban naik signifikan hingga mencapai 73 orang.
Kenaikan jumlah korban tersebut patut dipertanyakan kepastiannya, sebab tak ada data manifes penumpang KM. Arista yang valid.
Terkait jumlah pasti penumpang, tak ada satupun pihak yang mendata. Entah itu nahkoda kapal, atau pihak otoritas pelabuhan yang bersangkutan.
BACA:Â Jumlah Korban KM. Arista Masih Sumpang Siur
Akibatnya, Tim Gabungan SAR yang dipimpin Basarnas Makassar dibuat “kucar-kacir” dalam memastikan jumlah keseluruhan korban.
Hal ini ditandai dengan perubahan data korban yang dilakukan Tim Gabungan SAR sebanyak dua kali.
Pada Kamis (14/6/2018) sore. Dari jumlah yang dirilis, sebanyak 73 total korban dengan rincian, 55 selamat, 16 tewas, dan 2 masih hilang, turun dari jumlah sebelumnya yang mencapai 8 orang.
Akhirnya, persoalan nihilnya data manifes membuat Kepala Basarnas Makassar, Amiruddin belum dapat memastikannya.
“Tidak ada data manifesnya,” kata Kepala Basarnas Makassar Amiruddin dengan nada mengeluh di Pelabuhan Paotere Makassar, Kamis (14/6/2018).
Jumlah penumpang, kata Amiruddin, dari pihaknya tidak dapat memberikan keterangan lebih, sebab wewenang Basarnas hanya pada wilayah evakuasi dan penyelamatan korban.
“Mungkin alangkah baiknya, kalau menyangkut soal over kapasitas, itu ada instansi yang berkewenangan yang memberikan keterangannya,” lanjutnya.
“Yaitu Syahbandar,”sambungnya.