SULSELEKSPRES.COM – Penggiat media sosial Denny Siregar menyindir pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI kekanakan dan kampungan.
Sindiran Denny usai BEM UI menyematkan gelar ‘King of Lips Service’ terhadap Presiden Jokowi.
Dia mengatakan, BEM UI tidak bisa membedakan antara kritik dan hinaan. Denny menganggap kalau hinaan BEM UI demikian memperlihatkan pola pikirnya masih kekanakan.
Baca: Vonis 4 Tahun Habib Rizieq, Begini Respon Ade Armando dan Denny Siregar
“Kenapa sulit sekali membedakan antara kritikan dan hinaan? Kalau mau kritik, kritiklah dgn sopan. Kalau tambah solusi, itu elegan. Hinaan tidak membuat derajatmu lebih tinggi. Malah kelihatan kalau pola berfikir kalian masih kekanakan.” tulis Denny Siregar melalui akun Twitternya, (29/6/2021).
Menurut dia, kritik dari seorang mahasiswa mestinya lebih berbobot dan ada subtansi. “Sekelas mahasiswa kritik kok kampungan…” tambahnya.
Kenapa sulit sekali membedakan antara kritikan dan hinaan ?
Kalau mau kritik, kritiklah dgn sopan. Kalau tambah solusi, itu elegan. Hinaan tidak membuat derajatmu lebih tinggi. Malah kelihatan kalau pola berfikir kalian masih kekanakan.
Sekelas mahasiswa kritik kok kampungan… pic.twitter.com/sU4UDxStBY
— Denny siregar (@Dennysiregar7) June 28, 2021
Denny juga membandingkan kritik BEM UI dengan tokoh mahasiswa lama seperti Soe Hok Gie.
Baca: Denny Siregar Sindir Aa Gym: Gue Curiga Bukan Ustaz Tapi Montir
“Model kritik mahasiswa UI yang katanya Universitas ternama dan bergengsi, ternyata gak jauh ma level memenya kadrun. Malu ma almarhum Soe Hok Gie..” ujar dia.
Seperti diketahui, postingan BEM UI menjadi ramai setelah menyematkan gelar Jokowi The King Of Lip Service di media sosial. Hal ini kemudian ramai setelag pihak birokrat kampus mempermasalahkan dan melakukan pemanggilan terhadap sejumlah mahasiswa.
Dalam unggahan, BEM UI menampilkan foto Jokowi berdiri di sebuah mimbar, mengenakan tahta raja, dan latar belakangan bibir, disertai keterangan King of Lip Service.
(*)



