SULSELEKSPRES.COM – Penggiat media sosial Denny Siregar menyindir aksi demonstrasi Persaudaraan Alumni (PA) 212 terkait penolakan terhadap RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Di media sosial Twitter, Denny memposting sejumlah cuitan yang menyindir aksi tersebut. Dia mempertanyakan sikap kelompok yang ikut aksi demo tersebut yang dianggap tiba-tiba berubah sikap soal Pancasila.
Denny mengaku menertawakan aksi demo tersebut. Selama ini kelompok 212 disebut paling getol menolak Pancasila, namun tiba-tiba ribut seolah ingin membela Pancasila.
Baca:Â Denny Siregar dan Arie Kriting Saling Berbalas Sindiran
“Yang gua ketawa itu kadrun 212.. Mereka2 itu gak percaya Pancasila, menolak Pancasila, bossnya malah plesetkan Pancasila jadi pantat gila..Eh, mendadak sekarang ribut demo membela Pancasila. Kemaren kalian kemana aja, kerak telor ??,” kata Denny Siregar dilihat, (24/6/2020).
Dalam cuitan sebelumnya, Denny juga menyinggung soal investor dalam aksi PA 212 tersebut. “Gampang liat kelompok 212 kalo lagi bokek.. Mereka pasti bentar lagi demo, supaya ada investor yg tertarik utk biayai massa mereka. Maklum, Covid 19 kelamaan, jadi gak ada pendapatan dr ceramah2.” katanya.
Denny juga secara langsung menyebut organisasi Front Pembela Islam atau FPI. Dia mengatakan kalau mendengar FPI ikut membela Pancasila adalah sebuah ke-halu-an.
Baca:Â Denny Siregar Heran Jokowi Disalahkan di Kasus Novel Baswedan
“Hanya pada masa pemerintahan @jokowi, FPI yang AD ARTnya bahkan tidak mencantumkan Pancasila, sekarang membela Pancasila sepenuh hati.. Mudah2an anggota HTI juga begitu. Terimakasih @jokowi..Salam nasi bungkus pake orek tempe.” sindirnya lagi.
Hanya pada masa pemerintahan @jokowi, FPI.yang AD ARTnya bahkan tidak mencantumkan Pancasila, sekarang membela Pancasila sepenuh hati..
Mudah2an anggota HTI juga begitu.
Terimakasih @jokowi..
Salam nasi bungkus pake orek tempe.
— Denny siregar (@Dennysiregar7) June 24, 2020
Seperti diberitakan, demonstrasi PA 212 mendesak agar MPR menggelar sidang istimewa untuk memberhentikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tuntutan tersebut dibacakan oleh Ketua Pelaksana Pergerakan Aksi PA 212 dkk Edy Mulyadi dalam orasinya.
“Kita minta mendesak agar MPR menggelar sidang istimewa untuk memberhentikan Presiden Jokowi,” kata Edy dalam orasinya di depan gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarat Pusat, Rabu (24/6/2020), dikutip dari Detikcom.
Edy menuntut MPR menggelar sidang istimewa untuk menurunkan Jokowi. Dia menilai pemerintahan Jokowi membuka ruang yang besar bagi bangkitnya PKI.
“Kita mendesak sidang umum MPR untuk memberhentikan Jokowi sebagai presiden yang memberikan peluang yang besar bagi bangkitnya PKI dan Neo-Komunisme,” tuturnya.