MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Komisi E DPRD Provinsi Sulsel melontarkan kritikan keras atas langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang dinilai terkesan memaksakan peresmian atau melakukan soft launching sejumlah proyek infrastruktur yang belum rampung.
Salah satunya adalah soft launching mega proyek Stadion Barombong yang dijadwalkan akan digelar sebelum berakhirnya masa jabatan Gubernur Provinsi Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Kadir Halid mengatakan, progres pembangunannya masih 60 persen. Hal itu menurutnya masih jauh dari harapan dan belum bisa diresmikan.
“Jadi saya pikir masih jauh dari harapan. Saya sepakat kalau belum selesai jangan diresmikan. Saya kira pak gubernur sudah meletakan dasarnya, stadion tinggal dilanjutkan pembangunannya. Jangan buru-buru diresmikan,” ujar Kadir Halid di ruang Komisi E DPRD Sulsel, jalan Urip Sumoharjo, Selasa (13/3/2018).
Kadir Halid, menjelaskan bahwa pembangunan tribun stadion barombong belum rampung, termaksud atap penutup tribun dan lapangan stadion berkapasitas 80 ribu penonton tersebut.
Menurut adik kandung calon Gubernur Sulsel Nurdin Halid itu, jika proyek tersebut dikerja secara buru-buru hanya bertujuan untuk diresmikan, maka bisa berdampak pada kondisi fisik proyek tersebut.
“Nanti pekerjaannya tidak tambah bagus, iya kan. Kalau diburu-buru pekerjaannya nanti tambah jelek. Kalau pekerjaan dikerja buru-buru kan tidak bagus. Itu saja intinya,” katanya.
Selain Stadion Barombong, Pemprov Sulsel berencana meresmikan Mesjid 99 Kubah yang berada di area Reklamasi CPI. Hal itu juga menurut Kadir Halid, terkesan dipaksakan sebab menurutnya proyek pembangunan Mesjid 99 Kubah belum selesai pengerjaannya.
“Termaksud mesjid 99 kubah, masih rangkanya langsung mau diresmikan. Jadi biarkanlah nanti dilanjutkan pemerintahan yag akan datang, menyelesaikan proses itu,” pungkas mantan calon Wali Kota Makassar itu.
Penulis: Abdul Latif