SULSELEKSPRES.COM – Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban menyesalkan sikap Presiden Jokowi yang sejauh ini masih diam soal konflik muslim Uighur di China.
Dia menyentil gelar Presiden Jokowi sebagai tokoh islam paling berpengaruh di dunia. Gelar ini diketahui disematkan Pusat Studi Islam Strategis Kerajaan Yordania, dimana Presiden Jokowi berada diposisi 13 dari 50 tokoh dunia lainnya.
Menurut Kaban, Indonesia dengan penduduk muslim terbesar dianggap seharusnya tidak berdiam diri.
“Presiden Jkwi masih bungkam dan gak peduli dgn teroris RRC Komunis thd Muslim Uyghur Xinjiang sungguh sangat amat ironis dari tokoh islam berpengaruh negara berpenduduk muslim terbesar didunia,” kata Kaban seperti dilihat Sulselekspres melalui postingan Twitternya, (23/12/2019).
Dia menduga, persoalan utang Indonesia kepada China yang menjadi sebab pemerintah bungkam.
“Apakah krna berhutang pd RRC Komunis,Pemerintahan Pres Jkwi menjadi hilang keberanian/kedaulatan, menyatakan sikap keberpihakan pd kaum Uyghur yg tertindas hak2 kemanusiaan nya.Hilang kedaulatan petanda keterjajahan bermula atau ada kesamaan issu radikal radikul phobia islam,” katanya.
Apakah krna berhutang pd RRC Komunis,Pemerintahan Pres Jkwi menjadi hilang keberanian/kedaulatan, menyatakan sikap keberpihakan pd kaum Uyghur yg tertindas hak2 kemanusiaan nya.Hilang kedaulatan petanda keterjajahan bermula atau ada kesamaan issu radikal radikul phobia islam.
— MS Kaban (@hmskaban_) December 23, 2019
Seperti diketahui, Pemerintah RI mengaku tak akan mencampuri urusan China soal Uighur di Xinjiang. Ditegaskan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, masing-masing negara memiliki cara tersendiri dalam mengurusi rumah tangganya.
“”Jadi pemerintah RI tidak ikut campur dalam urusan negara China mengatur dalam negeri. Itu prinsip-prinsip dalam standar hubungan internasional,” kata Moeldoko sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia.
Ia menegaskan persoalan Uighur adalah domestik China. Ditegaskannya, tiap negara memiliki kedaulatan untuk mengatur warga negaranya.