MAKASSAR,SULSELEKSPRES.COM – Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Perhubungan Kota Makassar melakukan rekayasa lalu lintas selama Event Internasional Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 berlangsung.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Aulia Arsyad mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara dalam hal ini Lantamal IV Makassar untuk mematangkan rekayasa lalulintas.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan Kasatlantas Polrestabes Makassar. Dan Koordinasi akan terus berjalan sampai kegiatan (MNEK) berakhir,” ucapnya.
Sementara kegiatan MNEK akan dipusatkan di beberapa titik Kota Maksssar seperti di dermaga Soekarno Hatta, kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
Kemudian di pelataran Anjungan Pantai Losari, Lapangan Karebosi dan beberapa lorong wisata di Makassar.
“Juga ada beberapa titik kunjungan peserta MNEK lainnya,”tambahnya.
Adapun hasil pertemuan yang dilakukan bersama pihak penyelenggara, dikatakan Aulia bakal ada penutupan beberapa ruas jalan dan tidak bisa dilintasi kendaraan umum. yakni pada tanggal 5 dan 6 Juni 2023.
Pada tanggal 5 Juni, ada agenda welcome dinner menyambut kedatangan para peserta MNEK yang dipusatkan di pelataran Anjungan Pantai Losari.
Sedangkan tanggal 6 Juni, akan digelar kegiatan city parade. Di mana para pasukan angkatan laut dari 36 negara berbaris berjalan kaki dari Lapangan Karebosi sampai ke Anjungan Pantai Losari.
Pasukan-pasukan dari negara sahabat tersebut akan berjalan dengan menggunakan seragam lengkap serta diiringi marching band dari taruna TNI angkatan Laut.
Namun untuk tanggal 6, akan diberlakukan sistem buka tutup jalan karena ada kendaraan Patwal yang mengawal parade pasukan dari belakang.
Rombongan parade mulai jalan pada pukul 15.30 Wita. Jumlah pesertanya menurut Aulia diperkirakan sebanyak 2.000-an lebih dari 36 negara.
“Star dari Karebosi, finish di Anjungan,”paparnya.
Meski demikian Aulia selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar meminta maaf kepada warga pengguna jalan atas ketidaknyamanan penutupan sentara sejumlah ruas jalan tersebut.
“Jadi, setelah ekor rombongan lepas maka jalan itu kembali dibuka. Misalnya, sudah melewati jalan Sudirman-Kartini, jalan ini sudah bisa dilewati kendaraan umum. Selama rombongan parade belum melewati jalan itu, pastinya harus steril dari kendaraan umum lainnya,”tandasnya.