25 C
Makassar
Thursday, March 28, 2024
HomeNasionalDMC Dompet Dhuafa Sepekan Fokus Korban Gempa Ambon

DMC Dompet Dhuafa Sepekan Fokus Korban Gempa Ambon

- Advertisement -
- Advertisement -

 

AMBON, SULSELEKSPRES.COM – Disaster Managament Center (DMC) Dompet Dhuafa sejak Kamis (26/9/2019) hingga hari ini masih mendirikan Pos hangat.

Satu titik di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Di daerah IAIN Ambon terdapat dua titik pos hangat dan satu titik di Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Lokasi dapur umum didirikan di RT 1, Negri Liang.

Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Dompet Dhuafa sendiri telah melakukan berbagai intervensi kepada pengungsi. Pos hangat dan Taman Ceria menjadi salah satu intervensi paling diminati warga. Pascagempa yang dialami masyarakat ambon yang terjadi pukul 08.46 WITA berkekuatan magnitudo 6,8 pada Kamis (26/9/2019) lalu, mengakibatkan sejumlah rumah dan fasilitas warga rusak.

“Saya masih di jalan, masih pagi dan istri dan anak di rumah. Terguncang saya bersama teman-teman, jalan terbelah. Ketika saya pulang, rumah sudah roboh. Alhamdulillah semua keluarga saya selamat, 7 tahun saya melaut dengan kapal itu. Semua alat ada di sana. Tapi bagaimana kalau takdir Allah berkata demikian. Saya cuma harapkan agar kapal itu ditemukan oleh nelayan lain, bisa dimanfaatkan berlaut kembali Kapal yang jadi satu-satunya alat mencari nafkah, juga hanyut ketika gelombang air yang sempat bergejolak saat gempa.” terang Wardi warga Desa Liang, dilansir dari rilis Dompet Dhuafa yang masuk ke redaksi sulselekspres.com.

Desa Liang tempat tinggalnya merupakan wilayah terdampak parah bencana tersebut. Anak pertamanya masih baru saja masuk kelas untuk belajar di sekolah. Istri dan anak keduanya, menunggu di rumah. Tiba-tiba getaran datang, bunyi keras seperti ledakan membuat istri Wardi panik.

Naluriah, istri Wardi, langsung membawa anaknya keluar. Entah bagaimana, dalam hitungan detik, rumahnya roboh, utuh satu rumah tanpa ada sisa yang berdiri.Hampir 60% bangunan di desa terbesar di Pulau Ambon tersebut rusak parah. Seperti halnya yang dialami oleh Wardi, sebanyak 3.279 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Tenda kecil sederhana berbahan terpal menjadi hunian sementara. Wardi sendiri menghuni tenda berukuran 4×10, dan dihuni 3 keluarga lainnya.

Gempa susulan masih sering terjadi,masyarakat belum berani tinggal dirumah. Aktivitas masyarakat pasca gempa lebih banyak di pos pengungsian.

Kebutuhan disetiap lokasi hampir sama,Tikar Selimut Karena masyarakat mengungsi dengan peralatan seadanya. Data Pada Selasa (1/10/209), tim Disaster Managament Center Dompet Dhuafa di bantu oleh tim relawan lokal membuka posko relawan di Desa Liang serta melakukan kegiatan rutin berupa taman ceria (TempAt aMAN dari keCEmasan dan RisIko bencanA), dibantu tim relawan PFA dari etos universitas Pattimura.

Managament Center Dompet Dhuafa juga melakukan Asesmen dan survei di Pulau Haruku. Dalam aksi giat tersebut, Dompet Dhuafa terus mendapatkan dukungan sinergi baik dari para organisasi, relawan, dan komunitas setempat dalam memberikan Pelayanan medis,membagikan Hygienic kit, membuka Pasar sayur gratis (1 item bantuan) serta mendirikan Musholla darurat untuk masyarakat yang korban gempa.

spot_img

Headline

Populer