SULSELEKSPRES.COM – Dominasi pengaruh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, sedikitnya sudah dua kali mengalahkan kekuatan dan soliditas ‘koalisi’ dua partai besar didaerah ini yakni Golkar dan Nasdem.
Kekalahan pertama oleh dua partai penguasa kursi parlemen di Sulsel ini terjadi di Pilgub lalu. Berikutnya adalah kekalahan dalam proses hasil sidang Hak Angket di DPRD Sulsel yang berupaya memakzulkan Nurdin.
Seperti diketahui, soliditas Golkar dan Nasdem di Pilgub lalu juga terjadi dalam pengajuan Hak Angket. Dua partai ini berkeinginan adanya pemakzulan terhadap Gubernur Nurdin. Kendatipun upaya dua partai ini gagal terwujud setelah rapim dan paripurna di DPRD Sulsel tidak mencantumkan poin pemakzulan dalam rekomendasinya.
Baca: Ngeri… Ini Peta Kekuatan Koalisi Golkar-Nasdem di Sulsel
Keinginan Nasdem memakzulkan Nurdin dari jabatan gubernur bahkan sudah sampai di DPP. Pengurus pusat memberikan restu agar Nurdin diberhentikan melalui Angket.
“Sebagai salah satu inisiator, tentu kami ingin (pemakzulan) segera diproses,” kata Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago beberapa waktu lalu, dilansir dari Detikcom.
Dalam Pansus Hak Angket sendiri, anggota fraksi Nasdem Arum Spink tercatat sebagai wakil ketua. Dia bersama dengan legislator Golkar, Kadir Halid sebagai pimpinan Pansus.
Baca: Kadir Halid: Keputusan Pansus Tidak Bisa Diubah, Walaupun Pimpinan
Baca: Pimpinan Dewan Bantah Kadir Halid Soal Poin Rekomendasi Hak Angket
Tanggapan Nurdin Abdullah
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah ikut menyikapi putusan Hak Angket terhadap dirinya. Dia mengatakan, sejak awal dirinya memang yakin tidak ada pemakzulan atau pemberhentian seperti yang banyak diwacanakan.
“Sejak awal saya begitu meyakini bahwa DPRD Sulsel sama sekali tidak punya niat ingin memakzulkan atau memberhentikan, sebab kami dari awal hanya bekerja dan terus bekerja untuk rakyat,” kata Nurdin Abdullah, Jumaat, (23/8/2019).
Baca: Nurdin Halid: Golkar Hampir Kalah, Nasdem Nyaris Menang
Nurdin mengaku memberikan apresiasi atas keputusan dewan. Kedepan dia mengaku akan terus berupaya membangun sinergitas baik dalam menjalankan pemerintahan.
“Syukur alhamdulillah, secara pribadi dan kelembagaan sangat begitu mengapresiasi keputusan DPRD. Kami adalah mitra dari DPRD,” katanya.
Seperti diketahui, poin Angket hasil rapat Pansus dan pimpinan dewan menghasilkan dua kesimpulan dan satu poin rekomendasi.
Dimana kesimpulannya disepakati akan adanya dualisme kepemimpinan dalam internal Pemprov Sulsel. Kemudian ada indikasi terjadi pelanggaran Ketentuan dan perundang-undangan Serta adanya potensi kerugian negara.
“Menyampaikan laporan ini tentang kesimpulan dan temuan-temuan dari panitia angket ke pimpinan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan untuk ditindaklanjuti kepada pihak-pihak yang terkait yang dianggap perlu dan berwenang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” begitu bunyi poin rekomendasi Angket tersebut.