MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wali Kota Makassar: Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomato tercatat sudah beberapa kali dilaporkan dal dugaan pelanggaran pemilu. Dari data Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ada empat laporan yang ditujukan kepada Danny Pomanto.
Menanggapi hak tersebut, Danny Pomanto tidak menampik bahwa dirinya sudah dilaporkan sebanyak empat kali selama masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Dia menilai laporan tersebut membuktikan bahwa dirinya cukup diperhitungkan.
“Iya, sudah terhitung empat kali memang. Tidak apa-apa itu tandanya banyak mempengaruhi atau diperhitungkan,” katanya, Minggu (3/3/2019).
Laporan yang ditujukan kepada Danny Pomanto kebanyak penyalahgunaan wewenang sebagai Wali Kota Makassar. Danny diketahui merupakan salah satu tim kampanye pasangan presiden nomor urut 01 Jokowi – Ma’ruf Amin di Makassar.
Meski begitu, laporan yang dilayangkan ke Bawaslu pada dasarnya tidak dianggap sebagai hal yang penting. Karena, saat sosialisasi atau kampanye dirinya tidak dalam kapasitas sebagai Wali Kota Makassar tetapi sebagai Danny Pomanto.
Apa lagi, setelah dirinya mendapatkan izin cuti sebagai pejabat disetujui oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Gubernur Sulsel beberapa waktu lalu.
“Saya orang yang taat hukum dan paham. Cuman kalau ditambah-tambahi, itu lain soal,” katanya.
Dia juga tidak mempersoalkan seluruh laporan yang masuk ke Bawaslu. Bahkan, Danny Pomanto terlihat santai. Menurutnya, semakin banyak laporan yang dilayangkan, secara tidak langsung ia merasa diakui sebagai seorang figur yang diwaspadai dalam konteks perekrutan suara dalam pemilu.
Terakhir, pada Jumat 1 Maret 2019 lalu. Danny Pomanto kembali memenuhi panggilan Bawaslu terkait video 15 camat yang diperiksa karena diduga telah melakukan pelanggaran pemilu.
