30 C
Makassar
Friday, March 29, 2024
HomeRagamFahsar Minta Pemerintah Pusat Revitalisasi Danau Tempe-Sungai Walanae

Fahsar Minta Pemerintah Pusat Revitalisasi Danau Tempe-Sungai Walanae

- Advertisement -
- Advertisement -

WATAMPONE, SULSELEKSPRES.COM – Bupati Bone, HA Fahsar Mahdin Padjalangi meminta pemerintah pusat untuk melakukan revitalisasi Danau Tempe dan Sungai Walanae.

Menurutnya, banjir yang merendam empat kecamatan di Bone disebabkan air kiriman dari Danau Tempe.

“Sebanyak 20 lebih aliran sungai masuk ke Danau Tempe. Sementara untuk keluarnya air ke laut hanya melalui Sungai Walanae,” katanya saat meninjau banjir di Desa Welado, Kecamatan Ajangale, Selasa (21/7/2020) kemarin.

Lanjut, kata Bupati Bone dua periode ini kondisi Danau Tempe pun terus mengalami pendangkalan.

“Pendangkalan di Danau Tempe itu sekira 10 centimeter. Kemudian membawa pasir ke Sungai Walanae yang bermuara di Pallime, Kecamatan Cenrana,” lanjutnya.

Fahsar pun menambahkan, untuk mengatasi banjir di empat kecamatan tersebut perlu juga dilakukan revitalisasi di Sungai Walanae.

Caranya dengan melakukan pengerukan di sepanjang Sungai Walanae. Dia pun mengatakan, pengerukan pernah dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di Sungai Walanae, cuma pengerukan dilakukan di bagian muara di Pallime.

Fahsar pun berharap pemerintah pusat dapat melanjutkan revitalisasi Danau Tempe dan Sungai Cenrana.

Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bone, Dray Vibrianto mengungkapkan penanganan banjir di empat kecamatan harus dilakukan secara terintegrasi mulai dari hulu, Danau Tempe dan Sungai Walanae.

BACA: Kepala Inspektorat Bone Terpilih Jadi SekKab

Langkah yang dapat dilakukan adalah memperbaiki ekologi dan ekosistem DAS sungai yang masuk ke Danau Tempe.

Selanjutnya kata dia, melakukan upaya normalisasi ekosistem Danau Tempe. Terakhir, mengurangi aliran sungai yang masuk ke Danau Tempe. Caranya dengan membuat kanal yang mengalirkan air sungai ke laut tanpa masuk ke sistem Danau Tempe.

“Perlu dilakukan penanganan banjir secara terintegrasi. Mulai dari menjaga ekologi sungai yang masuk ke Danau Tempe dan normalisasi Danau Tempe. Jika tidak, potensi ancaman banjir dari luapan Danau Tempe akan tetap dihadapi masyarakat,” jelasnya kepada sulselekspres.com Rabu, (22/7/2020).

BACA JUGA :  23 Atlet dair Bone Siap Berlaga di POPDA

Sekadar diketahui, banjir merendam empat kecamatan di Bone yakni, Kecamatan Ajangale, Dua Boccoe, Tellu Siattingnge dan Cenrana.

Sebanyak 4.763 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Mereka masih memilih bertahan di rumahnya. Ratusan hektar sawah yang baru ditanami juga ikut terendam banjir.

Beberapa ruas jalan antar desa dan kecamatan juga tak bisa dilalui karena terendam banjir. Seperti jalan yang menghubungkan Desa Tocina, Desa Kampoti, Desa Pakkassalo ke Kecamatan Cenrana. Ketinggian air di beberapa lokasi bervariasi. Mulai dari 50 centi meter hingga satu meter setengah.

spot_img

Headline

Populer