25 C
Makassar
Sunday, September 8, 2024
HomeParlemanFatma Wahyuddin Beberkan Pentingnya Kesetaraan Gender

Fatma Wahyuddin Beberkan Pentingnya Kesetaraan Gender

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggota DPRD Kota Makassar, Fatma Wahyuddin menggelar sosialisasi peraturan daerah (Perda) nomor Nomor 5 tahun 2019 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan, di Hotel Aston, Minggu (19/6/2022).

Kata dia, permasalahan gender menjadi penting. Sehingga, hal itu menjadi latarbelakang Politisi Demokrat ini mengambil dan berharap di sebarluaskan ke seluruh lapisan masyarakat.

“Perda ini merupakan perda yang diinisiasi oleh DPRD. Dengan hadirnya perda PUG ini, Dapat Memberikan jaminan akan legitimasi kesetaraan dan keadilan dalam kedudukan, peranan dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki dalam aspek pembangunan, Politik, ekonomi, sosial budaya, hukum dan lain sebagainya,” jelas Fatma Wahyuddin.

“Salah satu tujuan dari Perda ini yakni memberikan Acuan Bagi semua pihak baik pemerintah kota, maupun pihak swasta, organisasi masyarakat, media massa dan perguruan tinggi dalam menyusun strategi pengintegrasian gender. Serta dapat mewujudkan kesetaraan dan keadilan dalam kedudukan, peranan dan tanggung jawab perempuan dan Laki-laki,“ sambung Ketua Fraksi Demokrat Makassar.

Terpisah, Narasumber Kegiatan, Aerin Nizar menjelaskan, persoalan gender tak selamanya membahas perempuan. Tetapi, gender mengenai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, khususnya dalam pembangunan.

“Hakikat Pembangunan Nasional yakni mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Selain itu, pembangunan bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM),” paparnya.

Aerin–sapaan akrabnya menilai, masih banyak masyarakat yang tak mengetahui istilah gender. Biasanya, orang membahas gender terkait jenis kelamin sehingga perlu sosialisasi yang masif agar warga paham istilah gender.

“Jenis kelamin dan gender itu berbeda. Kalau jenis kelamin itu kodrat sementara gender lahir dari karakteristik sosial seseorang. Dari situlah mulai membedakan peran antara perempuan dan laki-laki,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, Achi Soleman menyampaikan, Perda ini sangat memberi manfaat untuk program Pemerintah Kota Makassar. Misalnya, menjadi indikator mengenai angka Indeks Pembangunan Manusia.

“Melalui Perda Pengarusutamaan Gender ini kita semua dapat mengetahui bagaimana peran laki-laki dan perempuan dalam setiap rumah tangga. Ada batasan yang perlu diperhatikan sehingga hak dan kewajiban bisa berjalan dengan baik,” papar Achi.

Menurutnya, sosialisasi Perda ini merupakan perjuangan terhadap penyetaraan hak antara laki-laki dan perempuan. Itu sama dengan tema Perda soal gender.

“Jadi perempuan bukan hanya memiliki tiga kemampuan yaitu di Dapur, Sumur dan Kasur ini sebenarnya kalimat yang masih relevan dipakai untuk saat ini mengingat makna yang terkandung di dalamnya sebenarnya sangat luar biasa,” ungkapnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

spot_img
spot_img