27 C
Makassar
Saturday, May 3, 2025
HomeHealthGejala Malaria yang Tidak Boleh Sepelehkan

Gejala Malaria yang Tidak Boleh Sepelehkan

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Musim hujan seperti ini tentu bisa menyebabkan berbagai penyakit. Salah satunya malaria.

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ia bisa dengan mudah menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Pengidapnya akan merasakan gejala malaria, seperti merasa sangat sakit dengan demam tinggi dan menggigil kedinginan.

Meskipun penyakit ini jarang terjadi di daerah beriklim sedang, tetapi data dari Mayo Clinic mencatat bahwa malaria masih umum di negara-negara tropis dan subtropis. Setiap tahun hampir 290 juta orang terinfeksi malaria, dan lebih dari 400.000 orang meninggal karena penyakit tersebut.

Penyakit malaria jika tidak segera ditangani bukan tidak mungkin menyebabkan kematian. Sayangnya banyak yang masih menyepelekan gejala malaria. Oleh karena itu, ketahui berbagai gejala malaria berikut ini!

Berbagai Gejala Malaria

Gejalanya dikelompokan menjadi dua jenis, yaknI:

  1. Malaria Gejala Ringan (Tanpa Komplikasi)

Pada malaria ringan biasanya menimbulkan gejala yang cukup ringan dan ia tidak sampai merusak fungsi organ. Namun, gejala malaria ini bisa saja berubah menjadi malaria berat jika tidak segera ditangani. Terutama jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang tidak baik. Gejala malaria tanpa komplikasi biasanya berlangsung selama 6–10 jam atau bisa terjadi dalam waktu yang lebih lama bahkan bisa lebih rumit.

Gejalanya, antara lain:

  • Tubuh merasakan sensasi dingin dan menggigil.
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Mual dan muntah.
  • Kejang, biasanya terjadi pada penderita malaria di usia muda.
  • Tubuh berkeringat diiringi dengan kelelahan.
  • Nyeri pada tubuh.
  1. Malaria Gejala Berat (Dengan Komplikasi)

Pada gejala malaria berat, kondisi biasa dibuktikan dengan hasil dari klinik atau laboratorium yang menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan fungsi organ vital dan juga beberapa gejala lainnya, yakni:

  • Demam tinggi diiringi dengan menggigil hebat
  • Mengalami gangguan kesadaran
  • Mengalami kejang
  • Adanya gangguan pernapasan
  • Munculnya anemia berat
  • Mengalami disfungsi organ vital
  • Gagal ginjal
  • Kolaps kardiovaskular
  • Kadar gula darah rendah (biasanya terjadi pada wanita hamil)

Komplikasi Malaria

Malaria bisa berakibat fatal, terutama bila disebabkan oleh spesies plasmodium yang umum di Afrika. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa sekitar 94 persen dari semua kematian akibat malaria terjadi di Afrika dan paling sering pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Kematian akibat malaria biasanya terkait dengan satu atau lebih komplikasi serius, termasuk:

  • Malaria Serebral. Jika sel darah yang dipenuhi parasit menghalangi pembuluh darah kecil ke otak (malaria serebral), pembengkakan otak, atau kerusakan otak dapat terjadi. Malaria serebral dapat menyebabkan kejang dan koma.
  • Masalah Pernapasan. Akumulasi cairan di paru-paru (edema paru) dapat membuat seseorang sulit bernapas.
  • Kegagalan Organ. Malaria dapat merusak ginjal atau hati atau menyebabkan limpa pecah. Salah satu dari kondisi ini dapat mengancam jiwa.
  • Anemia. Malaria dapat menyebabkan tidak memiliki cukup sel darah merah untuk suplai oksigen yang cukup ke jaringan tubuh (anemia).
  • Gula Darah Rendah. Bentuk malaria yang parah dapat menyebabkan gula darah rendah (hipoglikemia), seperti halnya kina, yakni obat umum yang digunakan untuk memerangi malaria. Gula darah yang sangat rendah dapat menyebabkan koma atau kematian.

Malaria bisa kambuh sebab beberapa varietas parasit malaria, yang biasanya menyebabkan bentuk penyakit yang lebih ringan. Mereka dapat bertahan selama bertahun-tahun dan mengakibatkan kekambuhan.

Pencegahan Malaria

Jika kamu tinggal di atau sedang bepergian ke daerah di mana malaria sering terjadi, lakukan langkah-langkah untuk menghindari gigitan nyamuk. Nyamuk paling aktif antara senja dan fajar. Untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, lakukan hal berikut ini:

  • Tutupi Kulit. Kenakan celana dan kemeja lengan panjang. Selipkan kemeja dan selipkan kaki celana ke dalam kaus kaki.
  • Oleskan Obat Nyamuk ke Kulit. Gunakan pengusir serangga tetapi jangan gunakan semprotan langsung di wajah.
  • Tidur di Bawah Kelambu. Kelambu, terutama yang diberi insektisida, seperti permetrin, dapat membantu mencegah gigitan nyamuk saat tidur.(halodoc)
spot_img
spot_img

Headline

spot_img