Grab Makassar Lakukan Mediasi Antar Driver Dengan Penumpang Difabel

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Lutfi (28) seorang penyandang disabilitas yang mengaku ditolak salah seorang driver Grabbike pekan lalu, hari ini, pada Rabu (20/6/2018) dimediasi oleh pihak Grab Makassar.

Mediasi dilakukan di kantor Grab Makassar, di Mall GTC Ruko GA-8 No.32-33, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar.

“Tujuan saya mediasi ini, bukan untuk mencari yang benar dan salah, tapi ke depan semoga tidak ada masalah begini lagi,” ujar Ahmad, selaku operasional Grab Bike Makassar.

“Kita juga sudah canangkan untuk bagaimana kita bisa men-treatment, teman-teman dari difabel juga, dan bisa juga coach kepada driver-driver kita,” tambahnya.

Sementara, Lutfi yang didampingi ibunya, Mursyida (48) mengatakan, dirinya sudah mengikhlaskan insiden ini dan telah memaafkaan driver yang bersangkutan.

“Secara psikologis saya sudah ikhlas, tapi secara tanggung jawab sosial itu belum,” ujarnya.

Alasannya karena, menurut Lutfi, kejadian yang Ia alami ini bisa saja menimpa penyandang disabilitas lainnya.

“Untungnya saya punya akses dan koneksi (Perdik), tapi bagaimana dengan lainnya, yang tidak memiliki akses,” ucapnya.

Makanya, kata Lutfi, Ia berinisiatif untuk menulis insiden itu melalui akun Instagramnya, pada 11 Juni lalu, agar perkara ini diketahui masyarakat banyak.

Muhammad Ridwan (24), driver yang saat itu menolak Lutfi mengaku, penolakan yang Ia lakukan bukan karena mendiskriminasi.

“Alasan saya menolak, karena saya sebenarnya trauma, dan saya pernah mengalami yang beginian, tapi bukan dari grab, melainkan keluarga saya sendiri,” ujar Ridwan saat proses mediasi berlangsung.

“Saya takut ambil resiko, makanya saya sarankan untuk ambil Grab Mobil,” sambungnya.

Saat Lutfi memesan, kata Ridwan, kondisi lalu lintas sangat macet, Ia takut jika nantinya Lutfi terjatuh seperti saat pamannya, Dg. Pasang yang juga penyandang disabiltas terjatuh dari motor.

“Makanya saya cancel pak,” ujarnya.

Sementara atas perkara ini, pihak Grab Makassar akan menggelar Focus Group Discussion (FGD), yang bakal membahas penerapan khusus, bila sewaktu-waktu terdapat penumpang yang berkebutuhan khusus.

“Dari grab sekarang memang kita lagi concern untuk bagaimana mengedukasi masyarakat tentang Difabel,” ujar Herisiswanto, selaku Marketing Eksekutif Grab Area Makassar.

“Kita baru mau start sekitar bulan ini, untuk mengedukasi teman-teman driver untuk bagaimana menghadapi teman-teman difabel itu sendiri,” tambahnya.

Sementara itu, mediasi tadi, turut dihadiri pihak keluarga Lutfi, perwakilan dari Perdik (Pergerakan Difabilitas untuk Keseteraan), pihak Grab Makassar, dan Driver yang bersangkutan.

Dipenghujung mediasi, kedua pihak mengabadikan jabat tangan sebagai simbolisasi perdamaian atas perkara yang telah berlalu.

Penulis: Agus Mawan