JENEPONTO, SULSELEKSPRES.COM – Mengawali karir sebagai jurnalis, H Hardiman J Rewa SE MM, akhirnya memutuskan dirinya terjun ke panggung politik.
Dalam Pemilu Legislatif (Pileg) di Daerah Pemilihan (Dapil) II Jeneponto, Kecamatan Bontoramba dan Tamalatea, melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hardiman tak segan-segan bertarung sebagai calon legislator melawan caleg lainnya.
Panggilan hati, melatarbelakangi keputusan Hardiman, terjun ke politik. Mendengar keluhan masyarakat terhadap caleg yang kerap memberikan janji palsu, Ia pun tertantang untuk berkiprah di Politik.
“Ada statement yang menyebut kalau caleg hanya menebar janji palsu, dan ketika terpilih, tidak ada realisasi. Ini khusus di dapil saya, di Dapil II, Kecamatan Tamalatea dan Bontoramba, Jeneponto,” kata mantan wartawan Harian Pedoman Rakyat ini, Kamis (13/9/2018).
Sebagai tokoh muda dan kalangan milenial, Ardi sapaan karibnya mengakui, akan menjadi pekerjaan yang cukup berat bagi dirinya untuk memberikan edukasi ke masyarakat, bahwa tidak semua caleg seperti itu.
Membawa misi edukasi. Ia terjun ke masyarakat untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, dari kampung satu ke kampung lainnya.
“Kemudian, kita akan berbicara program yang pada akhirnya ketika terpilih, inilah yang akan kita perjuangkan untuk menyalurkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat,” ungkapnya.
Ardi yang juga pernah berkarir sebagai penyiar radio ini, telah menyiapkan visi dan misinya, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di dapilnya. Ia akan fokus pada masalah pendidikan, ekonomi dan keagamaan.
“Saya tidak mau lagi, ada orang tua yang sejak kecil menanamkan di pikiran anaknya bahwa sekolah itu tidak penting. Cukup jadi petani atau nelayan saja. Akibatnya, mereka tidak berkembang. Anak-anak harus sekolah, hingga nanti ada yang jadi profesor, pengusaha, dan lainnya,” tuturnya.
Dari segi keagamaan, ia mendukung program pemerintah daerah yang memang untuk pengembangan keagamaan yang lebih baik.
Kemudian dari sektor perekonomian, menurut Ardi, karena di dapilnya didominasi oleh petani dan nelayan, ia menilai, mereka butuh pengembangan ekonomi yang lebih luas.
“Petani dan nelayan butuh modal usaha. Karenanya, saya mendorong pemerintah agar mereka diberikan modal usaha, atau pinjaman tanpa bunga, sehingga mereka lebih leluasa mengembangkan ekonominya,” terangnya.
“Khusus untuk petani, butuh wadah agar hasil pertanian mereka dibeli dengan harga yang wajar. Selama ini, hasil pertanian mereka dibeli dengan harga yang murah, sehingga merugikan petani,” lanjutnya.
Untuk memenangkan pertarungan di dapilnya, Ardi bersama tim dan simpatisan yang tergabung dalam Rewa Community, terus bergerak, melakukan pendekatan secara persuasif di masyarakat. Termasuk, memberikan edukasi mengenai tugas dan fungsi dewan sebenarnya.
“Ini adalah pesta demokrasi, dimana masyarakat memilih wakilnya secara langsung. Saya tidak merasa punya lawan atau saingan, lawan dan saingan sesungguhnya adalah memenangkan kepentingan masyarakat/Rakyat,” pungkasnya.