30 C
Makassar
Friday, March 29, 2024
HomeEdukasiIGI: Pemkot Harus Upayakan 20% Pendidikan dalam APBD

IGI: Pemkot Harus Upayakan 20% Pendidikan dalam APBD

- Advertisement -
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Rendahnya alokasi anggaran untuk sektor pendidikan dalam RAPBD 2019 yang dikritiki oleh anggota Banggar DPRD Makassar, Mudzakkir Ali Djamil, mendapat perhatian dari Ikatan Guru Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Pusat
Ikatan Guru Indonesia, Muhammad Ramli Rahim menanggapi terkait permintaan anggota Komisi C DPRD Kota Makassar Mudzakkir Ali Djamil atas rendahnya alokasi APBD untuk Pendidikan di Kota Makassar. Menurutnya, Pemkot Makassar memang perlu lebih serius menjalankan amanat UUD, bahwa anggaran pendidikan disemua level pemerintahan harus mencapai 20%.

“Selama ini anggaran pendidikan Kota Makassar belum pernah mencapai 20%, data ini bisa dibuka di http://npd.kemdikbud.go.id/?appid=anggaran,”jelasnya kepada Sulselekspres.com, Senin (19/11/2018).

Selain itu, Ramli Rahim juga menyikapi terkait dengan adanya program zonasi dari pemerintah pusat terutama dalam penerimaan siswa baru, maka anggaran Pemkot untuk pendidikan seharusnya ditujukan untuk sekolah-sekolah tertinggal.

“Pemkot harus memastikan bahwa semua sekolah di Makassar harus sama dengan SD Sudirman, SD Mangkura, SD Toddopuli, SD IKIP, dan SD Monginsidi lalu seluruh SMP harus sama dengan SMP 6, SMP 8 atau SMP 12. Untuk itu anggaran Pemkot harus diarahkan ke sekolah-sekolah tertinggal,”pungkasnya.

“Jika perlu tak ada lagi bantuan perbaikan dan penambahan fasilitas buat sekolah-sekolah tersebut jika masih ada sekolah di Makassar yang kondisinya masih lebih “jelek” dari sekolah-sekolah tersebut,”tambahnya.

Jika anggaran sudah berpihak ke sekolah-sekolah “jelek”, kata Ramli menjelaskan, selanjutnya guru-guru terbaik di sekolah-sekolah itupun harus dikirim ke sekolah-sekolah terbelakang.

Hal itu agar guru-guru ini juga menghadapi siswa yang kualitasnya kurang dan tentu saja fasilitasnya kurang pula, siswapun akhirnya bisa menikmati diajar dan didik oleh guru-guru hebat. Tetapi akses guru dari rumah ke sekolah juga tetap diperhatikan, jangan sampai energi, kecerdasan dan perhatian mereka terkuras di jalan.

BACA JUGA :  Kenangan Ultah Guru Korban Tenggelam Di Selayar Jadi Pertemuan Terakhir Siswanya

Sebelumnya diberitakan, Anggota Badan Anggaran Mudzakkir Ali Djamil mengkritisi rendahnya alokasi belanja disektor pendidikan khususnya sarana dan prasarana pendidikan pada pembahasan RAPBD 2019. Dalam 3 tahun terakhir ini, sektor kesehatan lah mendapatkan alokasi belanja yang cukup besar.

“Kita sudah melakukan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan termasuk alokasi belanja layanan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu. Hampir seluruh puskesmas telah direnovasi. Tentu saja ini sangat baik bagi masyarakat Kota Makassar. Tahun 2019 pun kita siapkan anggaran ratusan milyar tuk pembangunan RSUD Daya, Peningkatan Puskesmas Batua dan Jumpandang Baru menjadi rumah sakit tipe C. Kami sangat support hal tersebut,” ungkap Mudzakkir Ali Djamil yang akrab disapa Muda.

Penulis: Andika

spot_img

Headline

Populer