SULSELEKSPRES.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap saat ini seluruh Bank Sentral di dunia, terutama di negara maju tengah dihadapkan masalah ibarat buah simalakama yang pelik. Situasi ini terjadi karena laju inflasi yang tinggi, bahkan ada yang tertinggi selama 40 tahun terakhir.
“Terus terang kalau kita membaca semua berita internasional bank-bank sentral di negara maju luar biasa rumit,” kata Sri Mulyani dengan Banggar DPR RI, di Gedung DPR, Selasa (30/8/2022), dilansir dari detik.com.
“Mereka harus merespon inflasi tinggi dengan pengetatan moneter, berkonsekuensi ancaman pelemahan ekonomi negara tersebut, sehingga bank sentral dihadapkan pada buah simalakama yang sangat pelik,” lanjutnya.
Sulitnya situasi bank sentral hari ini yang dimaksud Sri Mulyani yakni bagaimana cara mengontrol inflasi yang meningkat. Kemudian kebijakan dalam kontrol itu juga menentukan kredibilitas bank sentral, apalagi kebijakan itu menentukan laju perekonomian masing-masing negara.
Menurut Sri Mulyani, situasi saat ini akan terus berlangsung hingga tahun depan. Oleh sebab itu, menurutnya saat ini pemerintah dalam mengelola APBN harus melihat situasi dan tantangan internasional ke depannya.
“Ketidakpastian ini likuiditas mengetat, suku bunga naik, AS, Eropa, Inggris berdampak pada capital outlook,” tutupnya.
Sebelimnya, Sri Mulyani berharap Bantuan Sosial sebesar Rp24,17 triliun akan bisa mengurangi tekanan kepada masyarakat dan bahkan mengurangi kemiskinan.
“Sehingga kita bisa memberikan dukungan kepada masyarakat yang memang dalam hari-hari ini dihadapkan pada tekanan terhadap kenaikan harga,” ucap Sri Mulyani.